Soal Dugaan Adanya Ijazah Palsu Alumni PDD, Uskup Maumere Segera Panggil Pihak Yayasan Cristo Re

20 Januari 2024, 07:16 WIB
Uskup Maumere dan Romo Dionisius berpose bersama sejumlah alumni PDD Atmi Surakarta dan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten Sikka usai tatap muka, Jumat (19/01/2024). /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Pr, menanggapi polemik terkait dugaan adanya ijazah palsu yang dikantongi para alumni Pendidikan Diluar Domisili (PDD) untuk Program D2, Akademi Teknik Mesin Manufaktur (Atmi Surakarta), Kampus Cristo Re Maumere.

Dalam tatap muka bersama para alumni PDD di Aula Keuskupan Maumere, Jumat, 19 Januari 2024, Mgr. Ewaldus berjanji akan segera memanggil pihak Yayasan Cristo Re Maumere untuk membicarakan dan mengklarifikasi masalah tersebut.

Sebelumnya, para alumni PDD tersebut datang ke ‘Istana Keuskupan Maumere’ didampingi Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten Sikka di bawah pimpinan Laurensius Wolo Sina Ritan, dengan maksud menemui Uskup Maumere untuk berdialog dan mencari solusi atas persoalan yang menimpa sejumlah alumni tersebut.

Baca Juga: Cuan Tanpa Batas! Cek 6 Aplikasi Penghasil Uang yang Terbukti Membayar di Tahun 2024

Dalam dialog itu, Maria Nona Erni, salah satu alumni PDD Atmi Surakarta - Kampus Cristo Re Maumere, menceritakan secara detil seluruh rangkaian kejadian terkait masalah yang dihadapi dirinya bersama kawan-kawannya yang lain, kepada Uskup Maumere.

Menanggapi hal itu, Uskup Ewaldus yang didampingi RD. Dionisius Migo, berjanji akan segera memanggil pihak Yayasan Cristo Re Maumere, guna mendapat keterangan.

"Pertama sekali saya secara pribadi berterima kasih kepada adik-adik semua bersama forum ini, yang secara spontan datang ke sini untuk berdialog. Sebagai pimpinan di keuskupan, dalam waktu dekat ini saya akan melakukan upaya pemanggilan kepada pihak Yayasan Cristo Re, agar menggali informasi dan keterangan dari mereka soal bagaimana dan sejauh mana upaya penyelesaian persoalan yang dihadapi adik-adik saat ini,” kata Uskup Ewaldus.

Baca Juga: Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, 110 Ha Lahan Pertanian di Ritaebang-Solor di Ambang Kritis

Sementara itu, Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten Sikka, Laurensius Wolo Sina Ritan, menyampaikan apresiasi kepada pihak keuskupan yang telah bersedia menerima kedatangan pihaknya bersama para alumni PDD.

Lorens memberikan dukungan dan apresiasi kepada pihak Keuskupan Maumere melalui lembaga pendidikan tingi yaitu Yayasan Cristo Re, yang telah berinisiatif mengelola Akademi Teknik Mesin Manufaktur dengan bekerja sama dengan pihak Atmi Surakarta.

Tatap muka antara Uskup Maumere dengan sejumlah alumni PDD Atmi Surakarta dan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Kabupaten Sikka, Jumat (19/01/2024).// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

“Kalau kami lihat dari segi jurusan sekolah ini merupakan terobosan baru dan pertama di NTT yang patut kita apresiasi. Namun terhadap persoalan ijasah palsu dan beberapa dari adik-adik alumni yang hingga saat ini belum diwisudakan, kita tidak boleh anggap sepele, karena ini dampaknya besar bagi yayasan dan keuskupan sendiri,” kata Lorens.

Baca Juga: Penuhi Hak Suara Narapidana, Kemenkumham Bakal Tempatkan 16 TPS di 14 Rutan di NTT

Sebelumnya, para alumni PDD Atmi Surakarta telah melayangkan surat secara resmi pada tanggal 17 Januari 2024 kepada pihak yayasan perihal dialog bersama terkait polemik ijazah palsu dan beberapa dari mereka yang belum diwisudakan usai lulus pada tahun 2020.

Sayangnya, pihak yayasan terkesan apatis dan selalu menghindar dengan berbagai alasan. Dengan kondisi ini, para alumni bersama forum dimaksud memutuskan untuk bertemu langsung dengan pihak Keuskupan Maumere.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler