Podcast Yayasan BaKTi, Mama Salomi: Kawin Tangkap Itu Melecehkan Hak Asasi Perempuan

- 9 Februari 2021, 17:57 WIB
Ilustrasi kekerasan.
Ilustrasi kekerasan. /Iwan Rahmansyah

Caty Sabakodi, salah seorang perempuan korban yang diminta untuk menjadi salah satu pembicara dalam podcast Yayasan Bakti mengungkapkan kepeduliannya terhadap masalah ini.

“Saya baru hidupkan motor, saya langsung diangkat, saya tidak sadar kalau mereka juga sudah siapkan satu mobil untuk bawa saya, jadi tiga orang laki-laki angkat saya. Saya baru sadar bahwa saya ditangkap, di dalam mobil saya berontak, saya nangis. Tiga orang tetap pegang saya dengan kuat jadi saya tidak punya daya,” cerita Caty Sabakodi sambil bersedih.

Baca Juga: SINOPSIS Ikatan Cinta Rabu 10 Februari 2021: Al Mau Jujur Tapi Dilema, Takutnya Andin Sakit Lagi

Mama Salomi berjuang untuk hak asasi perempuan bahwa kawin tangkap ini menjadi hal yang dibicarakan terus selama ini. Ia mengatakan bahwa hal tersebut sangat memprihatinkan.

Martha Hebi menambahkan bahwa memang ini adalah bagian dari masa lalu untuk melakukan perjodohan, tapi penting untuk memahami bahwa ini adalah praktik yang tidak relevan lagi pada masa ini.

“Dalam proses selanjutnya, kisah Caty, sangat membantu orang untuk memahami apa itu kawin tangkap. Maka wajar kalau kawin tangkap itu bukan masuk terminologi budaya Sumba, karena tidak ada istilah ‘kawin tangkap’ di Sumba,” ungkap Martha Hebi.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Cek Namamu Sekarang dan Dapatkan Bantuan Rp300 Ribu dari Kemensos

Dalam situasi ini, fungsi media penting untuk mempublikasikan persoalan tradisi dan budaya, agar masyarakat Sumba, maupun semua di mana saja, memahami dengan baik, bahwa kawin tangkap adalah satu bentuk penodaan hak asasi perempuan.

Sebagaimana diungkapkan Martha Hebi dan ditegaskan Ita Ibnu di akhir, bahwa masa ini sudah membawa banyak perubahan, maka praktik tersebut sebaiknya dihentikan. Karena ini adalah bagian dari kekerasan untuk perempuan. Oleh karena itu, tugas media adalah terus mempublikasikan masalah seperti ini untuk diketahui oleh banyak orang.***

 

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah