FLORES TERKINI – Seorang perempuan yang berasal dari daerah pedalaman, tepatnya dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dikabarkan menjadi calon wali kota di Darwin, Australia.
Perempuan yang diketahui bernama Amye Un (60) ini akan maju bertarung untuk menjadi salah satu wali kota terbaik di Kota Darwin Nothern Territory, Australia, dalam pemilihan Kepala Daerah dari jalur indenpenden.
Dalam proses pemilihan umum nantinya, Amye Un akan bersaing dengan lima pasangan calon wali kota lainnya.
Amye Un maju lewat jalur indenpenden, setelah mendapatkan dukungan dari warga setempat.
Wanita berdarah Timor Tengah Selatan, tepatnya dari daerah pedalaman Amanatun ini telah resmi menjadi warga negara Australia sejak tahun 1998, setelah menikah dengan pria yang berasal dari Australia.
Dalam sebuah unggahan di Instragram, @pinterpolitik, dituliskan bahwa Amye Un adalah salah satu wanita pertama yang berasal dari Indonesia yang bertarung dalam kancah politik di Australia.
“Wih, orang asal Indonesia pertama di politik Australia,” bunyi tulisan tersebut.
Amye Un mengatakan alasannya maju melalui jalur indenpenden atau perseorangan dan tidak mau maju dari partai politik, lantaran jika berada pada jalur politik maka banyak aspirasi masyarakat menengah ke bawah yang tidak akan tersalurkan dengan baik.
“Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen, kalau indenpenden, kita bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat,” ujar Amye Un seperti yang tertera dalam unggahan @pintarpolitik.
Baca Juga: Covid-19 di Flores Timur Menurun, Bupati Flotim: Peluang ke PPKM Level 2 Sangat Terbuka
Melalui beberapa informasi yang beredar di media sosial, secara khusus Facebook dengan nama pengguna Amye Un Lord Mayor 2021, diketahui bahwa Amye Un adalah alumni dari SMEA Pembina Negeri Kupang dan bekerja sebagai wiraswata.
Dalam pekerjaannya menjadi seorang wiraswata, Amye Un bergelut di bidang usaha kuliner di Darwin, dengan nama Laksa House Warung Ibu Amye.
Wanita asal NTT, Indonesia, tersebut menjual beberapa makanan khas Indonesia di Darwin, Australia, seperti ayam bakar, sate ayam, bakso, dan sup buntut.***