Terkendala Lumpur Tebal dan Batuan Longsor, Satu Korban Banjir Bandang di Ngada Masih dalam Pencarian

- 6 September 2021, 16:25 WIB
Tampak Tim SAR saat sedang melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Malapedho, Inerie, Minggu, 5 Agustus 2021.
Tampak Tim SAR saat sedang melakukan pencarian korban banjir bandang di Desa Malapedho, Inerie, Minggu, 5 Agustus 2021. /ANTARA/Ho-Basarnas Maumere/

Karena itu, proses pencarian korban yang dilanjutkan hari ini pun dibagi dalam dua Search and Rescue Unit (SRU).

SRU 1 bertugas melakukan pencarian di darat, sedangkan SRU 2 melakukan pencarian di sekitar laut Desa Inerie.

Baca Juga: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda, Senin 6 September 2021: Kinanti Telan Mentah-mentah Omongan Herman

“Kami akan memaksimalkan pencarian di muara dan laut,” kata Koordinator Tim Rescue Basarnas Maumere, Riswan Dwi Putra, dikutip Flores Terkini dari ANTARA.

Informasi terkini, sudah ada dua korban hilang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni seorang balita dan seorang ibu hamil lima bulan yang merupakan istri dari MJ.

Sedangkan MJ yang masih dalam proses pencarian tersebut dikabarkan hilang lantaran hanyut terbawa banjir bandang yang menghempas wilayah sekitar Desa Inerie pada Jumat pekan lalu.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Siswi SMAK Syuradikara Ende yang Raih Medali Emas Lomba Cipta Lagu Tingkat Nasional

Sementara itu, Pemerintah Provinsi NTT melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT telah menyalurkan sejumlah bantuan logistik bagi korban bencana banjir bandang di Kampung Wae Sugi Malapedho.

Bantuan yang disalurkan tersebut berupa beras 200 kg, makanan tambahan gizi 90 paket, makanan siap saji 90 paket, lauk pauk 90 paket, masker medis 2.00 buah, dan lampu air garam 6 buah.

Bantuan itu diserahkan langsung ke posko darurat di lokasi bencana dan diterima oleh Camat Inerie dan Kepala Desa Inerie.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah