Jumlah Sementara Penumpang Cantika 77 Sebanyak 312 Orang, 7 Jenazah Teridentifikasi

- 25 Oktober 2022, 19:41 WIB
Keluarga korban sedang mengangkat jenazah korban kebakaran kapal cepat Express Cantika 77.
Keluarga korban sedang mengangkat jenazah korban kebakaran kapal cepat Express Cantika 77. /ANTARA/Bernadus Tokan

“Pada Senin (24 Oktober 2022) malam ada tujuh jenazah yang masuk di RS Bhayangkara. Semuanya sudah diidentifikasi. Sementara tujuh jenazah yang baru masuk (Selasa, 25 Oktober 2022) pagi ini masih dalam proses identifikasi,” terangnya.

Adapun ketujuh jenazah yang sudah diidentifikasi itu sebagai berikut.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Selasa 25 Oktober 2022: Cek Jam Tayang Serial India Radha Krishna hingga Naagin 3

  1. Rany Bait (38). Perempuan beralamat di Camplong Kabupaten Kupang dengan ciri fisik tinggi 164 cm, menggunakan cincin pada jari tengah kanan, tangan kiri menggunakan gelang karet warna hitam, pakaian sweater hitam lengan panjang, baju rompi hitam, kaos merah muda lengan pendek, celana jeans biru, ikat pinggang kain warna biru.
  2. Rosmawati Sengadji. Perempuan kelahiran Kabupaten Alor, 04-04-1968, agama Islam, beralamat di Jalan. Sisingamaharaja RT. 03 RW. 02 Kelurahan Wetabua Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
  3. Gerzon Christanto Bagailan. Laki-laki beralamat di jalan Cendrawasih RT. 08 RW 04 Kelurahan Lendola, Kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.
  4. Maria Magdalena Bibiana Mudakh. Perempuan kelahiran Maumere, 22-12-1964, beralamat di KP Habihodot RT 09 RW 05 Kelurahan Talibura, Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka.
  5. Khusna Fatmawati, perempuan kelahiran Tulungagung 07-04-1999, alamat Dusun Krajan RT 03 RW 02 Kelurahan Pucung Kidul, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
  6. Suyami Kari, perempuan kelahiran Alor Kecil, 1965-02-01, alamat Alor Kecil RT 08 RW 04 Kecamatan, Alor Barat Laut Kab. Alor.
  7. Masbu Batua (59) perempuan.

Baca Juga: Buat Ibu yang Sayang Anak, Berikut Daftar Obat yang Timbulkan Gagal Ginjal Akut: Selalu Waspada, ya!

Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma menjelaskan, proses identifikasi terhadap jenazah, baik yang memiliki identitas maupun yang tidak memiliki identitas, menggunakan peralatan Tim Iden Polda NTT dengan mengidentifikasi kecocokan sidik jari secara otomatis.

Selama proses identifikasi, keluarga korban menunggu di sekitar area RS. Bhayangkara Kupang.

"Setelah masuk, kita identifikasi baik antemortem maupun postmortem, selanjutnya kalau ada keluarga yang mengambil jenazah langsung kami serahkan secara resmi kepada pihak keluarga," jelas Kapolda NTT.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah