Network
FLORES TERKINI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Flores Timur hari ini Sabtu 25 Februari 2023 turun langsung meninjau progres pembangunan Puskesmas Ritaebang Kecamatan Solor Barat.
Adapun Anggota DPRD Flotim ini yakni Maria Dominika Nona Lamoren atau akrab disapa Nona Lamoren dan Muhammad Mahlin, yang mana kedua orang ini merupakan wakil rakyat dari Dapil Solor yang saat ini sedang aktif dan berada di Komisi C dari Fraksi PDIP dan PKB.
Kehadiran ADPRD Flotim Dapil Solor ini guna memastikan progres pembangunan Puskesmas Ritaebang yang mana bersumber dari DAK Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022 senilai Rp.1.575.000.000 yang mana sudah selesai masa kontrak dan mendapatkan addendum.
Baca Juga: CV Kati Dewa Pastikan Pembangunan di Puskesmas Ritaebang Rampung dan PHO, PPK Kebut Turun Lokasi
Nona Lamoren ketika ditemui awak media di lokasi pembangunan Puskesmas Ritaebang menyayangkan paket pekerjaan Puskesmas Ritaebang yang lamban dan belum selesai.
Dirinya menyesali pernyataan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Leonardus N. Keban A.Md dengan mengatakan bahwa progres pembangunan saat ini sudah memasuki 97 persen.
Dalam kenyataannya, menurut Nona Lamoren bahwa sesuai dengan fakta dilapangan saat ini, progres pembangunan masih sekitar 79 persen.
Baca Juga: Proyek Puskesmas Ritaebang Belum Rampung hingga Batas Waktu Toleransi Selesai, Ada Apa?
Ia bahkan menduga ada kerja sama antar PPK dan Kontraktor CV. Kati Dewa untuk melakukan pembohongan publik.
"Pembangunan ini masih sekitar 79 persen bukan 97 persen, sebab masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan. Hal ini berdasarkan konfirmasi dengan para tukang yang bekerja saat ini dan mereka mengatakan bahwa masih sekitar sebulan baru bisa selesai," ujarnya kesal.
Nona Lamoren kembali menambahkan PHO yang disampaikan Leo Keban yang mana akan terjadi pada Senin 27 Februari 2023 mendatang itu tidak mungkin terjadi.
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Prapaskah I, 26 Februari 2023: Ketika Yesus Berpuasa dan Digodai Setan
Dirinya juga melihat langsung bagunan yang ada dimana masih ada banyak atap yang bocor, spandek tidak sesuai dengan RAB dan juga ada salah satu ruangan yang dinilai akan menghambat kerja para nakes yang akan bekerja nanti.
"Itu spandek menurut informasi yang saya terima tidak sesuai dengan RAB yang mana ada yang 0,30 dan ada juga 0,20. Oleh karena itu banyak yang bocor dan harus diganti baru bukan dilem begitu saja," ungkapnya geram.
Disaat yang bersamaan Muhammad Mahlin menanyakan dasar pernyataan PPK Leo Keban sehingga bisa mengatakan bahwa sudah memasuki 97 persen.
Baca Juga: Fitur Unik Terbaru Whatsapp, Lengkap dengan Tutorial Cara Berbagai Pesan Suara Singkat di Status
"Apa variabel yang dipakai PPK Leo Keban ini? sungguh sangat disayangkan," ujarnya dengan nada kesal.
Mahlim mengatakan bahwa selasar yang adapun bukan dibuat dengan baik, namun dibangun diatas keramik yang ada sehingga berpotensi akan menjadi rubuh saat panas menyengat.
"Itu selasar yang ada dibangun di atas keramik lama. Mana mungkin dia bisa bertahan lama kalau di buat begitu-begitu saja," sambungnya.
Baca Juga: Terungkap! AGH yang Diduga Terlibat Penganiayaan Ternyata Jadi Ikon di Sebuah Sekolah
Sebelum mengakhiri pembicaraannya, Mahlin mengatakan bahwa dalam waktu dekat pihak DPRD Flotim akan memanggil pihak PPK dan unsur yang terkait ke DPDR.
"Dalam waktu dekat kami akan panggil mereka ke DPRD guna memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya," sambungnya.
Terakhir, dia mengatakan faktor keterlambatan ini diduga karena dipicu banyaknya proyek yang diterima oleh kontraktor yang sama dalam satu tahun.***
