Dia mengaku, berdasarkan informasi yang diterimanya, kondisi fisik Rumah Sakit Adonara diduga minim perhatian, sehingga ada yang bocor. Selain itu, Vicky Bethan juga menyentil terkait denda keterlambatan.
“Berkaitan dengan denda keterlambatan, Pak Kadis saya mau tanya, Rumah Sakit Adonara itu kemarin kalau tidak salah pembayaran denda keterlambatan itu dilaporkan pembayaran sesuai aturan terbaru ya Pak Kadis? Sebelumnya kita mengakui pendapatan sekitar Rp14 milyar atau berapa milyar, tetapi kita bayar tidak sampai Rp1 milyar,” katanya.
"Jangan persoalan yang besar di Rumah Sakit Adonara karena angkanya besar lalu mencekik mitra kita yang ada di daerah, mitra lokal ya Pak kadis. Kita berhadapan dengan mitra dari Surabaya, hasil akhirnya kita bayar. Kalau mitra lokal kita tidak membuat perlakuan yang sama. Jadi, saya minta penjelasan itu juga," imbuhnya.
Karena itu, Vicky Bethan meminta agar Kepala Dinas Kesehatan Flores Timur menyampaikan secara jelas dengan jujur dan terbuka dalam forum itu terkait kondisi riil yang menghambat launching Rumah Sakit Pratama Adonara.
“Kita semua punya semangat yang sama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Flores Timur, maka Rumah Sakit Adonara harus segera difungsikan supaya membagi beban Rumah Sakit Umum Daerah ke Rumah Sakit Adonara," pungkasnya.***