Network
FLORES TERKINI – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan bahwa kualitas rumput laut dari NTT merupakan yang terbaik. Hal ini dibuktikan dengan ekspor rumput laut kering dari provinsi itu ke Argentina pada 2019 lalu.
Adapun ekspor rumput laut kering sebanyak 25 ton ke Argentina tersebut merupakan yang pertama, sekaligus menjadi sejarah tersendiri bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kualitas rumput laut dari NTT merupakan yang terbaik sehingga sangat diminati para investor dari Argentina sehingga Pemerintah NTT melakukan ekspor perdana rumput laut ke Argentina," kata Viktor Laiskodat pada Senin, 28 Agustus 2023, dikutip dari ANTARA.
Hal itu disampaikan Viktor Laiskodat dalam kaitannya dengan upaya pemerintah NTT untuk mengembangkan potensi rumput laut. Pasalnya, rumput laut telah menjadi salah satu komoditi unggulan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
"Rumput laut di NTT menjadi komoditas unggulan sehingga terus dikembangkan secara intensif oleh pemerintah," ujarnya.
Ia mengatakan, potensi pengembang rumput laut yang ada saat ini di provinsi berbasis kepulauan itu mencapai 52 ribu hektare. Namun yang dimanfaatkan baru mencapai 11 ribu hektare atau 20 persen.
Lebih lanjut Viktor Laiskodat mengatakan, selama periode 2019-2023, produksi tertinggi rumput laut terjadi pada 2020, yakni sebesar 2.158.886 ton basah.
Sedangkan pada 2021, produksi rumput laut mengalami penurunan, yakni sebesar 1.359.560 ton basah, dan pada 2022 produksi rumput laut mencapai 1.389.675 ton. Penurunan produksi itu sebagai dampak dari terjadinya badai siklon tropis seroja.
Sementara dalam rangka hilirisasi agar nilai tambah rumput laut meningkat, kata Gubernur Viktor Laiskodat, Pemerintah NTT telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2022.
Peraturan tersebut memuat tentang tata niaga komoditas hasil perikanan di NTT, yang telah direvisi dengan Peraturan Gubernur Nomor 106 Tahun 2022 yang melarang rumput laut dari NTT diekspor ke luar daerah.***
