Bernasib Malang Lantaran Ijazah Tak Kunjung Terbit, Alumni PDD Cristo Re Layangkan Protes

- 12 November 2023, 19:46 WIB
Pertemuan para alumni dengan pihak Yayasan Cristo Re Maumere, Sabtu (11/10/2023).
Pertemuan para alumni dengan pihak Yayasan Cristo Re Maumere, Sabtu (11/10/2023). /Irma Rose/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI, Sikka – Lulusan Program Diluar Domisili (PDD) Teknik Mesin Manufaktur Politeknik Cristo Re Maumere melayangkan protes kepada pihak Yayasan Cristo Re lantaran ijazah mereka tak kunjung terbit. Padahal, mereka sudah menyelesaikan pendidikan sejak tahun 2020.

Sempat terjadi adu argumen, 9 orang perwakilan lulusan Politeknik Cristo Re Maumere mengaku sebelumnya telah mengkomunikasikan permasalahan ini dengan pihak Kampus, namun belum mendapat solusi.

Salah satu alumni, Maria Nona Erni, meluapkan emosinya hingga meminta biaya pendidikan selama kuliah dikembalikan, apabila pihak yayasan tidak dapat mengurus ijazah mereka.

Baca Juga: Kisah di Balik SDN Kepiketik, Dari Janji Pemda hingga Direhab Instansi Vertikal dan BUMN Jadi Bangunan Layak

"Kalau kami punya ijazah memang tidak bisa dimajukan ke PDDIKTI, lebih baik uang kami dikembalikan 100 persen. Entah itu beasiswa, kami menunggu bukan satu dua hari, tetapi bertahun-tahun," tegas alumnus perempuan tersebut saat pertemuan bersama pengurus Yayasan Cristo Re, Sabtu, 11 November 2023.

Dirinya juga mengeluhkan bahwa pihak yayasan terkesan 'mengusir' alumni Cristo Re saat mereka mengkomunikasikan permasalahan ini sebelumnya kepada pihak yayasan.

"Kami sudah ke kampus bertanya pada dosen tapi tidak ada yang menjawab, lalu saya dan teman saya Novi ke yayasan, sampai ke yayasan entah kenapa kami malah diusir," ucapnya.

Baca Juga: Proyek Jalan Mulobahang-Walang Gagal Total, Baktiar Lamawuran Minta APH Segera Panggil Rekanan

Ia kecewa lantaran nasibnya tak jelas hingga sekarang, bahkan tidak menutup kemungkinan alumni akan melaporkan pihak yayasan dengan dugaan penipuan.

"Kalau saya sekolah hanya dapat sertifikat untuk apa, lebih baik saya ikut pelatihan. Saya memberanikan diri membawa transkrip nilai walaupun tanpa ijazah ke SMKN 2 Maumere. Di sana saat pertemuan, nama saya diperbincangkan karena ijazah saya tidak jelas, bisa saja saya dituntut. Mereka mau tuntut saya, saya tuntut kampus!" ungkapnya dengan nada kesal.

Salah seorang alumni (berdiri) saat meluapkan kekesalannya kepada pihak Yayasan Cristo Re Maumere.//
Salah seorang alumni (berdiri) saat meluapkan kekesalannya kepada pihak Yayasan Cristo Re Maumere.// Irma Rose/FLORES TERKINI

Ketua Pengurus Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere, RD. Felicianus Dari, menuturkan bahwa permasalah yang dikeluhkan alumni tersebut terjadi di masa kepemimpinan RD. Richardus Muga, sementara dirinya tidak mengetahui permasalah itu secara detail.

Baca Juga: PNIB Gelar Ngaji Pancasila dan Istighotsah, Doakan ASN dan TNI-Polri Konsisten Netral di Pemilu 2024

“Saya tidak bermaksud memberatkan Romo Richardus tetapi memang tanggung jawab adalah dia. Karena dia adalah perwakilan dari Politeknik ATMI Surakarta di Maumere,” ungkapnya.

Pihak yayasan lantas meminta waktu untuk berproses mencari solusi, sembari menunggu kepulangan Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr, yang akan tiba di Maumere pada Minggu, 19 November 2023.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah