Erupsi Gunung Lewotobi: Camat Solor Barat Siagakan Kendaraan-kendaraan Warga, Bakal Dievakuasi?

- 10 Januari 2024, 08:43 WIB
Debu vulkanik terlihat menyembur dari Gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu (10/01/2024) pagi, terpantau dari Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang.
Debu vulkanik terlihat menyembur dari Gunung Lewotobi Laki-laki pada Rabu (10/01/2024) pagi, terpantau dari Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang. /Ade Riberu/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Pihak Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sejauh ini telah mengambil beberapa langkah antisipatif guna mengatasi debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terpantau bergerak ke wilayah itu, Rabu, 10 Januari 2024 pagi WITA.

Selain memberikan imbauan agar warga tetap berada di dalam rumah sehingga mudah dikoordinasikan dan dikendalikan, Pemcam Solor Barat juga sudah menyiagakan kendaraan-kendaraan milik warga setempat untuk proses evakuasi, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal itu disampaikan Camat Solor Barat, Petrus Kera Kewuan, kepada FLORESTERKINI.com, Rabu, 10 Januari 2024 pagi, saat memantau pergerakan abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki dari pesisir pantai Ritaebang.

Baca Juga: Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Bergerak ke Arah Ritaebang, Camat Solor Barat Imbau Warga Tidak Keluar Rumah!

“Langkah berikutnya sudah dikoordinasikan kendaraan-kendaraan yang ada di dalam kelurahan ini supaya stand by di tempat, bila pemerintah membutuhkan maka kita evakuasi,” kata Petrus Kewuan.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil pantauan dan pengamatannya, saat ini masih terdengar dentuman keras dari Gunung Lewotobi Laki-laki, begitu juga debu vulkanik yang dikeluarkan gunung api tersebut mulai bergerak ke wilayah Ritaebang.

“Sementara ini dentuman berbunyi terus-menerus, abu vulkanik juga terlihat dari sana menuju Ritaebang. Kita juga tidak tahu kapan itu berhenti,” ujarnya.

Baca Juga: Terpantau dari Solor, Kabut Asap dari Gunung Lewotobi Selimuti Kota Larantuka dan Daerah Sekitar

Lebih lanjut Camat Solor Barat mengatakan, kalaupun masyarakatnya harus dievakuasi nantinya, kemungkinan besar akan dievakuasi ke Desa Kalelu-Titehana, Kecamatan Solor Barat. Pasalnya, wilayah itu diprakirakan cukup jauh dari jangkauan debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Warga masyarakat tidak boleh keluar rumah, tetap tinggal supaya bisa mendengar arahan lebih lanjut dari pemerintah, bagaimana kita harus mengambil langkah mitigasi terkait kondisi hari ini,” pungkasnya menegaskan.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera melaporkan telah terjadi 3 kali gempa low frekuensi dan 2 kali gempa vulkanik dangkal seiring dengan dentuman keras dan lontaran larva pijar yang dikeluarkan Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa, 9 Januari 2024 malam WITA.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Bergemuruh dan Keluarkan Api, Warga di Tenda Pengungsian Lari Selamatkan Diri

Dari sisi hasil pengamatan visual, PVMBG melaporkan bahwa gunung terlihat jelas dan berkabut, sedangkan asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 800-1.000 meter di atas puncak kawah.

“Teramati sinar api di kawah utama Gunung Lewotobi Laki-laki dan lontaran lava pijar arah utara lk. 50 meter dari kawah utama. Gemuruh lemah hingga sedang,” tulis pihak PVMBG dalam laporan yang disusun oleh Anselmus Bobyson Lamanepa, A.Md., dan Yeremias Kristianto Pugel, A.Md., pada Selasa malam.

Dengan kondisi-kondisi terbaru tersebut, PVMBG kemudian menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (SIAGA) ke Level IV (AWAS).

Baca Juga: Warga Ritaebang Apresiasi Gerak Cepat Puskesmas Ritaebang Pasca Terdampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi

“Perubahan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (SIAGA) dinaikan menjadi Level IV (AWAS) sejak Selasa, 9 Januari 2024, pukul 23.00 WITA,” demikian PVMBG melaporkan.

Selain itu, PVMBG juga mengimbau agar masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer ke arah Barat Laut-Utara.

Kemudian, masyarakat juga diminta agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah, serta tidak memercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Baca Juga: Sempat Tolak Tinggalkan Rumah, Tim SAR Kini Berhasil Evakuasi Seorang Tetua Adat Desa Dulipali Rabu Dini Hari

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, kata pihak PVMBG, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).

“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” imbau pihak PVMBG.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah