Diterpa Banjir Lahar Gunung Lewotobi, Tanaman Pertanian Warga Klatanlo di Atas Lahan Seluas 1 Hektar Ludes

- 16 Januari 2024, 09:24 WIB
Lokasi lahan warga Desa Klantanlo yang diterjang banjir lahar Gunung Lewotobi pada Senin (14/01/2024) malam.
Lokasi lahan warga Desa Klantanlo yang diterjang banjir lahar Gunung Lewotobi pada Senin (14/01/2024) malam. /Dok. Warga

FLORESTERKINI.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, 15 Januari 2024 malam turut mengakibatkan banjir lahar Gunung Lewotobi Laki-laki menerjang lahan pertanian milik warga.

Paulus Dike Koban, warga Dusun Goloriang, Desa Klantanlo, mengatakan bahwa hujan deras yang turun pada Senin malam selama kurang lebih 30 menit itu mengakibatkan lahan miliknya seluas kurang lebih 1 hektare ikut diterjang, yang kemudian berdampak pada ludesnya sejumlah tanaman berupa padi dan jagung.

"Padi dan jagung semuanya habis, tidak ada sisa. Yang bisa kita lihat sekarang di atas lahan ini cuma batu-batu dan lumpur debu vulkanik bercampur air hujan," kata Paulus yang dihubungi FLORESTERKINI.com melalui sambungan WhatsApp, Selasa, 16 Januari 2024 pagi.

Baca Juga: Heboh! Sekjen PDIP Sebut Ada Penjabat Kepala Daerah yang Dicopot Gegara Tak Memihak Prabowo-Gibran, Benarkah?

Ia menjelaskan, kebun miliknya itu berlokasi di wilayah Desa Dulipali. Dari sekian banyak tanaman yang ditanami di atas lahan itu, hanya tanaman umur panjang yang masih bertahan dari terjangan banjir lahar, di antaranya kelapa, kemiri, dan coklat.

Menurutnya, selain kehilangan ribuan tanaman padi dan jagung, kebun miliknya itu kemungkinan besar tidak lagi dapat digunakan sebagai lahan pertanian di masa mendatang. Pasalnya, lokasi itu kini sudah berubah menjadi serupa kali.

"Ini kita mau buka lahan baru sudah tidak bisa lagi, karena sudah menjadi seperti kali dengan lumpur lahar yang tidak sedikit. Kita tidak tahu lagi mau buat apa dan bagaimana," ujarnya.

Baca Juga: 11 Warga NTT Gagal Dikirim ke Malaysia via Jalur Ilegal, Berawal dari Ribut-ribut di Penampungan

Ia menambahkan, aliran lahar Gunung Lewotobi itu juga mencapai jalan raya utama di Desa Dulipali, tepatnya Jalan Trans Larantuka-Maumere atau sebaliknya.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah