Network
FLORESTERKINI.com - Hingga hari ini, Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur (Flotim) belum menunjukkan tanda-tanda akan normal. Situasinya bahkan diprediksi akan mengalami erupsi eksplosif atau erupsi berupa ledakan.
Kemungkinan ini diambil berdasarkan aktivitas vulkanik yang sedang terjadi. Data kegempaan menunjukkan adanya Gempa Low Frequency yang terus meningkat.
Sekedar informasi, erupsi eksplosif merupakan sebuah fenomena dimana magma dan material dari dalam perut bumi melepaskan diri dengan tekanan dahsyat, menciptakan letusan yang diiringi dentuman keras.
Baca Juga: Seorang Wisatawan di Labuan Bajo Alami Kecelakaan di Kapal, Tim SAR Gercep Lakukan Evakuasi
Proses ini terjadi ketika tekanan yang disertai dengan tenaga luar biasa dilepaskan, memaksa magma, gas, dan material panas lainnya membanjiri ke permukaan.
Terkait hal ini, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengungkapkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini menunjukkan menunjukkan adanya pergerakan magma ke permukaan yang semakin meningkat.
Akibatnya, akan terjadi peningkatan volume lava di area kawah yang bakal meningkatkan jarak luncur aliran lava maupun kejadian guguran dan awan panas.
Baca Juga: Kepulan Asap Tebal Muncul Bergulungan dari Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki
"Dengan munculnya Gempa Tremor Harmonik menunjukkan pembentukan gas dalam konduit magma semakin meningkat sehingga dikhawatirkan akan meningkatkan eksplosivitas erupsi," katanya, dikutip dari ANTARA.
Masih menurut data kegempaan, saat ini terjadi guguran lava ke arah baru yaitu barat daya-barat dengan jarak luncur dua kilometer.
Aktivitas ini juga menunjukkan bahwa aliran lava pada saat ini dan ke depannya dapat terjadi ke segala arah mengingat terjadinya pergerakan magma ke permukaan begitu intensif.
Baca Juga: MALAM INI! Gunung Lewotobi Kembali Lontarkan Lava Pijar, Masyarakat Diminta untuk Tenang
Demi menjaga keselamatan Hendra berpesan agar masyarakat selalu taat pada arahan dan rekomendasi yang telah dikeluarkan tetap memakai masker dan mewaspadai potensi banjir lahar hujan.
Sementara itu PVMBG telah mengeluarkan arahan dan meminta warga yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki agar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi.
Baca Juga: Soal Ada Pasien Covid di RSUD TC Hillers Maumere, Begini Tanggapan Pihak Dinkes dan PJ Bupati Sikka
Perubahan jarak rekomendasi dari sebelumnya empat kilometer menjadi lima kilometer inintentunya merujuk pada peningkatan aktivitas visual dan kegempaan di Gunung Lewotobi.
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral enam kilometer pada arah utara-timur laut," kata Hendra Gunawan.***
