Lorens memberikan dukungan dan apresiasi kepada pihak Keuskupan Maumere melalui lembaga pendidikan tingi yaitu Yayasan Cristo Re, yang telah berinisiatif mengelola Akademi Teknik Mesin Manufaktur dengan bekerja sama dengan pihak Atmi Surakarta.
“Kalau kami lihat dari segi jurusan sekolah ini merupakan terobosan baru dan pertama di NTT yang patut kita apresiasi. Namun terhadap persoalan ijasah palsu dan beberapa dari adik-adik alumni yang hingga saat ini belum diwisudakan, kita tidak boleh anggap sepele, karena ini dampaknya besar bagi yayasan dan keuskupan sendiri,” kata Lorens.
Baca Juga: Penuhi Hak Suara Narapidana, Kemenkumham Bakal Tempatkan 16 TPS di 14 Rutan di NTT
Sebelumnya, para alumni PDD Atmi Surakarta telah melayangkan surat secara resmi pada tanggal 17 Januari 2024 kepada pihak yayasan perihal dialog bersama terkait polemik ijazah palsu dan beberapa dari mereka yang belum diwisudakan usai lulus pada tahun 2020.
Sayangnya, pihak yayasan terkesan apatis dan selalu menghindar dengan berbagai alasan. Dengan kondisi ini, para alumni bersama forum dimaksud memutuskan untuk bertemu langsung dengan pihak Keuskupan Maumere.***