Network
FLORESTERKINI.com – Dinamika politik nasional terus beriak di tengah gemuruh euforia kemenangan peserta pemilu serta tangis kekalahan para petarung dalam kontestasi tersebut. Meski tahapan pemungutan suara sudah selesai dilaksanakan dan saat ini sedang dalam proses perhitungan suara oleh KPU, geliat politik belum menunjukkan penurunan tensi yang signifikan.
Situasi demikian juga terjadi di wilayah Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang sedang bergelut dalam tahapan serupa.
Di tengah proses rekapitulasi perolehan suara yang sedang berlangsung, keluarga besar penyelenggara pemilu di kecamatan itu dihadapkan dengan peristiwa duka yang menimpa salah seorang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Solor Barat.
Baca Juga: Persediaan VAR di Flores Timur Kosong? Puskesmas Ritaebang Jadi Penyelamat
Selasa, 20 Februari 2024 tengah malam, datang kabar pilu yang menginformasikan bahwa Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara PPK Solor Barat, Yohanes Baptista Atalawan Hayon atau Yani Hayon, meninggal dunia di RSUD dr. Hendrikus Fernandes Larantuka.
Yani Hayon sejauh ini menjadi petugas pemilu pertama di Flores Timur yang meninggal dunia. Kematiannya juga menambah daftar panjang jumlah kematian petugas pemilu tahun 2024.
Ketua PPK Solor Barat, Romanus Edit Mengaku Kikon, mengatakan bahwa Yani Hayon adalah sosok teladan dalam lingkaran PPK Solor Barat. Yani dikenal sebagai sosok loyalis dan pekerja keras yang selalu mengedepankan kepentingan negara daripada kepentingan pribadinya.
Baca Juga: PSU Bakal Digelar di 2 TPS, KPU Sikka Siapkan Ribuan Lembar Surat Suara
"Beliau orang yang sangat loyal dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas ini. Bahkan, seringkali lupa dengan kesehatannya sendiri karena sibuk bekerja," kata Edit Kikon, ketika ditemui FLORESTERKINI.com di rumah duka, Desa Daniwato, Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut dia, Yani Hayon juga merupakan penyelenggara pemilu paling senior di tingkat Kecamatan Solor Barat, karena sudah mengemban tugas negara selama dua periode pada lembaga tersebut.
"Almarhum juga pernah menjabat Ketua PPK Solor Barat periode 2017-2022, sehingga punya pengalaman yang cukup untuk dibagikan ke rekan-rekan yang lain. Karena itu, beliau sangat kami andalkan untuk menjadi mentor yang baik bagi jajaran ad hoc di tingkat bawah," katanya.
Atas peristiwa pilu itu, Romanus mengingatkan seluruh jajaran penyelenggara di wilayah Kecamatan Solor Barat untuk tidak mengabaikan kesehatan di tengah kesibukan menjalankan tugas negara tersebut. Karena negara hanya mengatur kerja penyelenggara mencapai target dalam batas waktu tertentu.
"Karena negara tidak mengurus jam makan kita. Itu menjadi urusan pribadi, sehingga kita diminta untuk tidak lalai menjaga kesehatan diri," pesan dia.***
