Pada tanggal 10 Maret 2024, bumil Novi dan suaminya Lopi pun ke Larantuka untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di RSUD dr Hendrikus Fernandez.
Setibanya di RSUD Larantuka, ditemani sang suami, bumil Novi menjalani prosedur USG oleh dokter ahli kandungan RSUD Larantuka.
Dokter tersebut menyarankan kepada kedua pasutri itu untuk pulang dulu, karena kondisi ibu dan bayi dalam keadaan normal atau sehat.
Pesan tambahan dokter, bila hingga tanggal 13 Maret belum muncul tanda-tanda melahirkan, Novita diarahkan untuk segera ke RSUD Larantuka guna mendapatkan penanganan medis di RSUD.
Namun hingga tanggal 13 Maret 2024, tanda-tanda akan melahirkan belum juga terlihat.
Kedua pasutri tersebut lalu mempersiapkan segala perlengkapan, termasuk administrasi rujukan, baik dari desa maupun PKM Lambunga untuk mendapat penanganan medis di RSUD Larantuka.
Besoknya, 14 Maret 2024, Novita bersama sang suami menuju RSUD Larantuka. Mereka tiba di RSUD dr Hendrikus Fernandez sekitar pukul 11.00 WITA. Bumil Novianti selanjutnya menempati Ruang Mawar pasca melewati beberapa tahapan administrasi rujukan.
Pelayanan Medis Saat di RSUD Larantuka
Menurut tutur Wura Lopi yang diteruskan sanak keluarganya belum lama ini, dalam hitungan 7 jam setelah masuk ke Ruang Mawar, bumil Novi sama sekali tidak mendapat layanan medis.
Aktivitas layanan itu baru terjadi pada pukul 18.00 WITA. Nakes yang berdinas saat itu datang dan memberikan obat perangsang .Terhitung, obat perangsang itu diberikan empat kali.