Hingga tanggal 15 Maret 2024 pagi, belum juga ada tanda-tanda melahirkan. Oleh nakes yang bertugas, bumil Novi dikatakan baru mengalami pembukaan dua.
Kepada Wura Lopi, suami Novi, dokter saat melakukan visit kepada bumil Novi menawarkan untuk menggunakan obat perangsang jenis tetes infus.
Saran atau tawaran dokter tersebut lalu dirembukkan Lopi bersama istrinya. Keduanya lalu menyepakti saran tersebut, lantaran jenis obat perangsang itu pernah digunakan padanya sewaktu persalinan pertama.
Perubahan pun muncul pasca mendapat rangsangan jenis tetes infus itu pada tanggal 16 Maret 2024. Dari pembukaan dua mengalami perkembangan hingga pembukaan empat.
Selanjutnya di tanggal 16 Maret 2024, nakes yang berdinas saat itu kembali memberikan obat perangsang jenis tetes infus tahap kedua.
Saat pemasangan botol kedua tersebut, perubahan pesat terus nampak. Dari pembukaan empat melonjak ke pembukaan tujuh hingga pembukaan normal.
Walau tanda-tanda persalinan semakin dekat, namun letak bayi masih berada di perut bagian atas, menyusul perubahan ketahanan tubuh bumil yang kian lemah.
Olehnya di pukul 17.30 WITA, kedua pasutri itu menyampaikan kepada tim medis agar Novianti menjalani persalinan melalui prosedur caesar.
Permintaan kedua pasutri itu pun diamini dan terjadwalkan bumil Novi akan menjalani prosedur caesar pada pukul 20.00 WITA. Novianti pun diarahkan nakes untuk mulai berpuasa.
Penantian Operasi Caesar
Menanti waktu untuk menjalani prosedur persalinan caesar, perangsang tetes infus kedua yang sedang terpasangkan kian habis.