FLORES TERKINI - Meski separuh perhatian dunia sedang tertuju pada Tsunami Covid-19 di India, ada baiknya kita juga mawas diri dan peka dengan perkembangan Covid-19 di dalam negeri.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, kasus Covid-19 di Indonesia dalam hari-hari belakangan ini cukup signifikan perkembangannya. Beberapa klaster malah muncul bersama dalam sepekan belakangan ini.
"Pertama dimulai dari adanya klaster perkantoran. Kedua, klaster bukber. Ketiga, klaster tarawih di Banyumas. Keempat, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," kata dr Nadia dalam konferensi pers Kemenkes, Jumat, 30 April 2021.
Nadia khawatir jika klaster-klaster baru yang muncul ini tidak segera diantisipasi maka besar kemungkinan akan terjadi penyebaran yang masif. Tidak menutup kemungkinan kasus di India bisa terjadi di Indonesia.
Sebenarnya faktor-faktor penyebab munculnya klaster yang baru ini tidak jauh-jauh dari yang sudah ada selama ini. Umumnya adalah ketidakdisiplinan kita dalam mengikuti protokol kesehatan (prokes).
Seperti yang terjadi di klaster Banyumas, terhitung sebanyak 51 orang positif Covid-19 gara-gara seorang jemaah yang positif memaksa untuk pergi ke masjid.
"Kita juga harus tahu kalau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik ya sebaiknya tidak atau menunda sampai kita sehat untuk berangkat shalat tarawih," tegas dr Nadia.
Selain itu, faktor-faktor lain yang menjadi penyebab munculnya klaster-klaster corona yang baru yakni adanya Bukber di bulan Ramadhan.
Bulan puasa biarlah berjalan seperti apa adanya. Buka bersama juga boleh asal selalu memperhatikan dan menerapkan prokes. Bukber yang melibatkan banyak orang tidak menutup kemungkinan semua bisa tertular.
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Aksi Tangkap Munarman Bisa Menjadi Sebuah Dendam yang Membahayakan Negara
"Pada prinsipnya, makan bersama jadi faktor yang sangat memungkinkan menjadi faktor penularan bersama," kata dr. Nadia mengakhiri konferensi pers Kemenkes.*** (Ancis Ama)