Mengenal Sujanarko Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK, Simak Sepak Terjangnya

15 Mei 2021, 12:36 WIB
Sujanarko /Bagus Kurniawan/Siti Baruni

FLORES TERKINI – Sejak perdebatan terkait pemecatan kepada 75 pegawai KPK lantaran masuk dalam daftar pegawai KPK yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai syarat ahli status kepegawaian menjadi Aparatur Sipil Negara.

Salah seorang dari pegawai yang tidak lolos Sujanarko dikenal sebagai pegawai KPK Komisi Pemberantasan Korupsi ternyata dikenal sangat berprestasi, berdedikasi tinggi, dan berkomitmen.

Sujanarko pernah mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Bapak Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Kembali Terjadi, Semprotan Lava Pijar Hingga 2 Km

Sejak 2004 Sujanarko menjabat sebagai Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI).

Saat ini Sujanarko telah dinonaktifkan. Mengorek sisi kehidupannya, Sujanarko tercatat sebagai orang kaya dan mengesankan adalah Sujanarko juga tidak memiliki hutang piutang.

Informasi update terkait kekayaan dari mantan pegawai KPK tersebut ditotalkan sebesar RP 3,1 miliaran rupiah.

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Bakal Dinonaktifkan, Pakar Hukum Tata Negara Temukan Hal Tak Lazim dalam SK

Dari total kekayaan itu, Sujanarko juga diketahui memiliki tiga bidang tanah dan bangunan, serta tiga kendaraan mobil mewah dan satu motor.

Berikut daftar kekayaan Sujanarko atas kinerja dan prestasi kerjanya:

a. Data Harta
• Tanah dan Bangunan total Rp2.770.010.000

1. Tanah dan bangunan seluas 68 m2/80m2 di Bekasi, hasil sendiri Rp850.010.000

2. Tanah dan bangunan seluas 73 m2/72 m2 di Bekasi, hasil sendiri Rp810.000.000

3. Tanah dan bangunan seluas 150 m2/138 m2 di Kota Jakarta Timur, hasil sendiri Rp1.110.000.000

Baca Juga: Segera Dinonaktifkan, Ini Daftar Perkara Korupsi yang Ditangani Penyidik KPK yang Tidak Lolos Seleksi TWK


• Atal Transportasi dan Mesin Rp361.000.000

1. Mobil Toyota Kijang Innova Minibus tahun 2013, Hasil sendiri Rp170.000.000
2. Mobil Honda Freed Minibus tahun 2012, hasil sendiri Rp135.000.000
3. Mobil Honda City Sedan tahun 2006, hasil sendiri Rp55.000.000
4. Motor Suzuki Sepeda Motor tahun 2002, hasil sendiri Rp1.000.000

  • Harta Bergerak Lainnya Rp.-----
  • Surat Berharga Rp.-----
  • Kas dan Setara Kas Rp58.500.000
  • Harta Lainnya Rp.---

b. Hutang Rp.---

c. Total Harta kekayaan Rp3.189.510.000

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Desak THR Segera Dibayar Perusahaan-perusahaan di Indonesia

Mengenal Sujanarko

Lebih dari itu, Sujanarko tidak pernah masuk dalam daftar kriminal bahkan, ia pernah masuk dalam calon pimpinan KPK di tahun 2015.

Sujanarko memiliki wibawa yang sangat menarik dan tenang. Tetapi dalam pemilihan di DPR, Sujanarko tidak menang namun itu tidak membuat dirinya merasa tersisih.

Sujanarko selalu antusias dan bertanggung jawab menjalani tugasnya. Sebagai pegawai KPK yang mengurus banyak masalah pemberantasan korupsi, Sujanarko tahu persis apa akibat dari pelaku pidana termasuk hukuman yang memberatkan itu.

Baca Juga: Komandan KKB Dikabarkan Tewas dalam Baku Tembak dengan Pasukan TNI Gabungan  

Sebelum dirinya masuk dalam KPK, sederet kinerja Sujanarko cukup berpengalaman di bidangnya:

a. Manager PT Warsila Indonesia, yakni Ketua Umum Serikat Pekerja BUMN.
b. Pejabat di sebuah BUMN PT Boma Bisma Indra, yang bergerak dibidang jasa permesinan, manufaktur, pengecoran, pembangunan, pabrik gula dan pabrik minyak kelapa sawit.

Baca Juga: Catat! Prediksi Arus Balik Lebaran 2021 Biar Tidak Macet di Jalan

Sujanarko Tantang 4 Pimpinan KPK Pakai Hati Nurani

Sujanarko mengungkap keganjjalan yang dirasa sangat aneh terkait soal asesmen TWK. Ia mengatakan kalau asesmen tidak digunakan dalam proses seleksi. Sujanarko merasa ada sesuatu yang disembunyikan.

“Setiap sosialisasi kepegawaian bahkan dalam rapat dengan struktural asesmen itu digunakan untuk mapping,” ucapnya.

Sujanarko juga mengatakan jika sejumlah pemangku kepentingan dari Presiden, Menteri, hingga Mahkamah Konstitusi menyetujui proses ahli status pegawak KPK menjadi ASN tanpa Asesmen.

Baca Juga: Hari Raya Idul Fitri 1442 H: 71 Narapidana Dapat Remisi, 12 di Antaranya Napi Kasus Korupsi

“Semua stakeholders itu rela, setuju tidak perlu diasesmen, semua dari pegawai KPK menjadi ASN,” katanya.

“Kok aneh kenapa organisasi yan diberi fasilitasi seluruh stakeholder dengan mudah dipindahkan ke ASN, kok justru punya niat menghentikan yang 75 orang,” terangnya.

Seperti dugaan yang diketahui publik, ia pun menduga bahwa TWK yang diiberikan adalah sengaja dan upaya penyingkiran orang-orang tertentu dari pihak internal KPK.

Baca Juga: Masyarakat Diingatkan untuk Tak Mudik, Menaker: Lebih Bijaksana Menunda Kebahagiaan Sesaat

Bahkan Sujanarko menantang empat pimpinan KPK selain Firli Bahuri untuk menonjolkan hati nurani. Mereka yang diminta adalah Alexander Marwata, Nurul Gufron, Nawawi Pomolango dan Lili Siregar.

“Saya tantang mereka di forum ini, harus lebih menonjolkan hati nurani harus berani,” tegasnya.

“Publik harus tagih kepada mereka, mereka sudah punya gaji yang sangat besar,” tandasnya.***

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler