FLORES TERKINI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno geram lantaran mendapatkan informasi dari masyarakat terkait biaya parkir di Malioboro, Yogyakarta.
Kemarahan Sandiaga Uno ini lantaran beredarnya keluhan warga wisatawan lokal yang diunggah melalui Instagram terkait biaya parkir.
Akun Instagram @Merapi_Uncover dalam ciutannya, Rabu 19 Januari 2022, menuliskan keluhannya itu.
Dalam ciutannya itu ia menuliskan bahwa tidak ada niat untuk merusak kota Yogyakarta.
"Assalamualaikum. Kami hanya wisata lokal, tidak ada niat atau bermaksud jelek terhadap kota Jogja," tulis @Merapi_Uncover.
Namun lebih lanjut ia pun menanyakan terkait biaya parkir yang bertempat di belakang Hotel Premium Zuri, yang menurutnya sangat tidak masuk akal.
Baca Juga: Susan Sameh Kepergok Berduaan dengan Fajar Alvian di Bali, Ada Apa?
"Hanya kami ingin bertanya; apakah wajar jika parkir di wilayah sekitar Malioboro, Jogja (Tepatnya di belakang Hotel Premium Zuri) dengan biaya parkir sebesar Rp350.000," sambung @Merapi_Uncover.
Menanggapi keluhan yang beredar luas itu, Menparekraf Sandiaga Uno melalui akun Instagram @sandiuno mengatakan akan mengambil tindakan tegas.
Hal itu dilakukan agar kejadian seperti yang dikeluhkan warga tidak akan terjadi kembali.
Baca Juga: Comeback Sempurna, Tottenham Hotspur Bungkam Leicester City di King Power Stadium
"TINDAK TEGAS dan jangan sampai terulang kembali kejadian seperti ini," tulis Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa Kemenparekraf Republik Indonesia sedang berjuang keras dan all out untuk bangkitkan ekonomi dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami di @kemenparekraf.ri sedang berjuang keras, all out untuk bangkitkan ekonomi dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," tegas Sandiaga Uno.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 20 Januari 2022, Saksikan Ngobrol Perihal Iman dan Dua Sisi
Dirinya pun meminta agar pariwisata di Jogjakarta jangan sampai dirusakkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Jangan sampai di rusak oleh oknum yang secara sengaja hanya ingin mendapatkan keuntungan pribadi, justru mencoreng pariwisata di Yogyakarta," pungkasnya.***