FLORES TERKINI - Menyusul peringatan dari BMKG, dalam satu dua hari ini telah terjadi curah hujan yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya di Makassar, yang mana menyebabkan banjir.
Banjir yang terjadi di Makassar ini bahkan membuat para prajurit Marinir turun tangan membantu mengevakuasi korban.
Dikutip dari Antara, Prajurit Sarang Petarung Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VI Makassar turun langsung mengevakuasi warga yang terdampak banjir di sejumlah lokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Mayor Marinir Alex Zulkarnain selaku Danyonmarhanlan VI Makassar mengungkapkan bahwa banjir ini terjadi lantaran terjadinya peningkatan curah hujan.
Intensitas hujan dari sedang hingga tinggi selama tiga hari berturut-turut inilah yang akhirnya menyebabkan sejumlah lokasi di Kota Makassar terendam banjir.
Tercatat hujan mengguyur KOta Makassar sejak Minggu 5 Desember 2021 hingga Selasa 7 Desember 2021 dan membuat genangan dan banjir di beberapa titik.
"Intensitas hujan memang cukup tinggi selama tiga hari ini dan itu membuat sungai meluap, drainase dan kanal penuh karena tidak dapat menahan debit air. Akibatnya terjadi banjir," ujar Mayor Marinir Alex Zulkarnain, dikutip dari Antara, Selasa 7 Desember 2021.
Setelah memantau banjir terjadi di beberapa lokasi, pihaknya lantas bergerak. Mereka membagi tim yang kemudian diterjunkan ke beberapa lokasi bencana.
Para prajurit Sarang Petarung Yonmarhanlan VI Makassar ini kemudian bergabung bersama Tim SAR TNI-Polri, BPBD, dan organisasi SAR lainnya.
Berdasarkan pantauan tim yang diterjunkan, kondisi banjir tertinggi terjadi di Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya. Ratusan kepala keluarga di sana sedang menanti bantuan.
"Saat ini Tim Siaga Bencana Alam Yonmarhanlan VI telah diterjunkan ke lokasi terdampak banjir yang berada di Kelurahan Sudiang dan proses evakuasi masih berjalan karena ada ratusan KK yang harus dievakuasi," katanya.
Proses evakuasi yang dilakukan para prajurit ini difokuskan pada lokasi yang berdampak banjir terparah. Mereka mengevakuasi warga dari rumah yang terendam banjir menuju tempat pengungsian di Masjid Khatijah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan bersama BPBD dan pihak terkait lainnya, saat ini proses evakuasi masih terlus berjalan terhadap 217 orang atau 53 KK.
Ke-53 KK ini terbagi dalam tiga rukun tetangga, dengan jumlah KK keseluruhan sekitar 500 KK. Para korban ini tersebar di Puri Patte'ne Permai.
"Disampaikan juga kepada seluruh prajurit yang melaksanakan evakuasi agar menerapkan prosedur penyelamatan yang berlaku serta dengan tetap mengutamakan 'zero accident' (tidak terjadi kecelakaan)," pungkasnya.***