Menurut Nadiem, dengan pertimbangan keunggulan historis, hukum dan linguistik, bahasa Indonesia memang layak untuk dikedepankan.
Selain itu, Nadiem Makarim juga mengungkapkan bahwa saat ini bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara.
Penyebaran bahasa Indonesia di tingkat internasional sendiri diketahui mencakup 47 negara di dunia.
Sementara itu, Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah dilakukan di berbagai negara. Tercatat ada 428 lembaga yang saat ini sedang menyelenggarakan BIPA.
Fakta lain yang bisa menjadi alasan bahasa Indonesia lebih dikedepankan adalah saat ini bahasa Indonesia juga sudah diajarkan di beberapa kampus di dunia.
Bahasa Indonesia bahkan menjadi mata pelajaran khusus di kampus-kampus yang berada di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, serta di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia.
Mendikbudristek lantas menarik kesimpulan jika bahasa Indonesia layak duduk di posisi terdepan, dan jika memungkinkan menjadi bahasa pengantar ASEAN.