FLORES TERKINI - Hari proklamasi adalah sebuah momentum penting bagi bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat bahwa tepat pada 17 Agustus 1945, Bung Karno dengan lantang memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
Lokasi diumumkannya kemerdekaan Indonesia itu merupakan tempat kediamannya sendiri.
Ada beberapa fakta mencatat bahwa ada sejumlah empat orang yang sangat berjasa dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ini.
Sebelumnya, terdapat berita kekalahan Jepang oleh Amerika. Hal ini mendorong Sutan Syahrir mengusulkan kemerdekaan Indonesia kepada Moh. Hatta.
Dilansir dari buku Sejarah SMA/MA kelas XII Bahasa oleh H. Purwanta, golongan muda juga mendesak gagasan yang sama yaitu untuk secepat mungkin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Akhirnya pada 16 Agustus 1945, golongan muda membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok dengan alasan untuk mengamankan kedua tokoh tersebut dari tekanan tentara Jepang.
Sekembalinya dari Rengasdengklok, Soekarno melalui Ahmad Soebardjo menghubungi para anggota PPKI untuk mengadakan rapat darurat di rumah Laksamana Maeda.
Rumah pimpinan militer Jepang itu akhirnya menjadi tempat perumusan teks proklamasi. Diadakan di bulan suci Ramadhan.
Berikut ini peran kelima tokoh penting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Bukan Pembunuhan Berencana, Ini Penjelasan Mama Rosa dalam Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 26 Juli 2022
1. Laksamana Maeda
Selepas dari Rengasdengklok, rombongan Soekarno bertolak ke Jakarta, menuju rumah seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda.
Rumah itu kemudian dijadikan markas untuk menyusun naskah proklamasi.
Rumah pimpinan militer Jepang tersebut dipilih karena Jakarta saat itu tengah diberlakukan jam malam.
Kediaman Laksamana Maeda menjadi pilihan yang aman dibanding mengadakan rapat di tempat umum.
2. Sayuti Melik
Tokoh yang mengetik naskah proklamasi adalah Sayuti Melik. Beliau menggunakan mesin ketik buatan Jerman untuk mencatat rumusan teks proklamasi tersebut.
Menurut Museum Naskah Proklamasi, mesin ketik tersebut adalah pinjaman dari Kolonel Kandeler komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM, Koningsplein.
Tempat ini sekarang kita kenal menjadi Pertamina, di Jalan Merdeka Timur, Jakarta.
Saat itu di rumah Laksamana Tadashi Maeda hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji.
Satsuki Mishima seorang sekretaris urusan rumah tangga di rumah Maeda kemudian berinisiatif meminjam mesin ketik tersebut.
3. Soekarno, Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo
Hanya tiga tokoh yang merumuskan naskah proklamasi, yakni Soekarno, Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo.
Mulanya Soekarno menuliskan konsep di atas secarik kertas, sedangkan Moh Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikiran secara lisan.
Kertas yang digunakan merupakan sobekan dari block note dengan lembarannya bergaris-garis biru.
Konsep teks Proklamasi tulisan tangan Ir. Soekarno kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan kata seperlunya.
Usai mengetik, naskah proklamasi tersebut ditandatangani Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia.***