Amerika Utara akan menjadi saksi langsung dari keindahan Gerhana Matahari Total. Wilayah yang dilintasi termasuk Amerika Serikat bagian tengah, Meksiko, serta Kanada bagian timur.
Fenomena ini menjadi perbincangan hangat, terutama karena fenomena ini terjadi pada bulan Ramadan pada tahun yang sama, yang menyaksikan dua Gerhana Bulan berturut-turut.
Pada bulan Ramadan 2024, terjadi Gerhana Bulan Penumbra pada 25 Maret 2024, diikuti oleh Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024.
Namun, pada Gerhana Matahari kali ini, masyarakat dan pengamat di Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena langka ini.
Baca Juga: Di Papua, Pemda Alokasikan Anggaran Rp20 Miliar untuk Biaya Kuliah Mahasiswa di Luar Negeri
Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Total terjadi saat bulan berada di antara matahari dan bumi, menutupi sepenuhnya cahaya matahari. Ini terjadi karena ukuran bulan yang relatif kecil dan jaraknya yang lebih dekat dengan bumi dibandingkan matahari.
Ketika kondisi ini terjadi dengan presisi yang tepat, kita akan menyaksikan matahari terbenam secara spektakuler, dengan korona matahari yang memancar keluar dari tepinya.
Dampak Gerhana untuk Bumi
Menurut BMKG, gerhana adalah fenomena alam yang terjadi setiap tahunnya, namun dengan jadwal yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh konfigurasi bumi, bulan, dan matahari yang sejajar dalam suatu garis.
Gerhana Matahari Total selalu diikuti oleh gerhana bulan, menciptakan rangkaian fenomena alam yang menarik bagi para peneliti dan pengamat langit.