Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XXV, 18 September 2022: Mengabdi Tuhan atau Mamon?

17 September 2022, 21:26 WIB
Renungan Katolik. /Flores Terkini/Kolase Foto: Pixabay

FLORES TERKINI – Berikut Renungan Katolik untuk Hari Minggu Biasa XXV, Minggu 18 September 2022. Kepada siapa kita harus mengabdi, Tuhan atau mamon?

Tentang pengabdian yang seharusnya, Gereja hari ini menyodorkan bacaan-bacaan Kitab Suci yang akan menjadi permenungan dan refleksi kita bersama.

Bacaaan-bacaan Kitab Suci yang akan kita dengar dan renungkan di Hari Minggu Biasa XXV ini adalah Amos 8:4-7; 1Tim. 2:1-8; dan Luk. 16:1-13.

Baca Juga: Citra Polisi di Mata Masyarakat di Tengah Polemik Kasus Ferdy Sambo Anjlok: Demoralisasi Bisa saja Terjadi

Melalui Nabi Amos, Tuhan membela kaum miskin papa terhadap tindasan para pemeras yang memalsukan timbangan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, dan yang berencana "membeli orang lemah dengan uang dan orang miskin dengan sepasang kasut". Tetapi Tuhan bersumpah untuk membela nasib kaum miskin dan tertindas.

Injil Minggu ini berkisah tentang pengusaha kaya dan bendahara yang curang. Dan si kaya itu memuji kecerdikan usaha bendahara yang licik, untuk keluar dari situasi sulit yang kini menjeratnya.

Yesus lantas menarik beberapa pelajaran rohani bagi para murid-Nya sebagai berikut.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 17 September 2022: Pikiran Aldebaran Kacau, Nino Malah Terperangkap Jebakan Batman Siena

Pertama, "Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang". 'Anak-anak dunia' selalu berusaha dengan segala daya dan kecerdikan untuk menghimpun harta duniawi.

Itulah tantangan bagi 'anak-anak terang', yaitu murid-murid Yesus, untuk lebih giat dan cerdas memperjuangkan harta rohani.

Kedua, harta benda yang ada hendaknya digunakan untuk menolong sesama juga, karena itulah jaminan: "kamu diterima dalam kemah abadi".

Baca Juga: Prediksi Babak 16 Besar ETMC Persebata vs PS Malaka: Faktor Tuan Rumah dan Kualitas Permainan Jadi Penentu

Ketiga, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga setia dalam perkara-perkara besar ". Semua yang besar selalu dibangun tahap demi tahap dari yang kecil.

Keempat, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan". Dewasa ini, sebagai warga negara merdeka, orang dapat bekerja pada dua atau tiga perusahaan.

Tetapi 'hamba' pada zaman dulu adalah milik eksklusif tuannya. Maka hamba tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. "Kamu tidak mungkin mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Dewa harta kekayaan)".

Baca Juga: Digambarkan sebagai Sosok Banteng yang Agresif, Ini Dia Karakter Zodiak Taurus yang Perlu Diketahui

Hanya kepada Tuhan kita mengabdi. Uang dan harta hanyalah sarana, bukan dasar dan tujuan hidup.

Dalam Bacaan Kedua, Rasul Paulus menasihati kita untuk berdoa juga: "bagi pemerintah dan penguasa agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan" (1Tim 2:2).

Kita berdoa khusus untuk pemerintah Indonesia agar di tengah krisis global mereka dapat mengambil keputusan dan tindakan bijaksana demi kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Update Jadwal Acara RCTI Sabtu 17 September 2022: Ikatan Cinta Masih Setia Temani Anda Malam Ini

DOA:

Tuhan, pembela kaum miskin dan tertindas, bantulah kami memperjuangkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, mulai dari lingkungan kami sendiri.

Dan bantulah kami menggunakan harta duniawi dengan bijaksana bagi diri kami dan bagi sesama, terutama bagi yang miskin, hina dina, dan tersisih, agar kami layak mencapai keselamatan abadi dalam Dikau, Asal dan Tujuan hidup kami. Amin.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler