Renungan Katolik di Malam Natal, Sabtu 24 Desember 2022: Paradoks Rahasia Natal

23 Desember 2022, 19:59 WIB
Renungan Katolik Malam Natal, Sabtu, 24 Desember 2022. /Kolase Foto Flores Terkini/Freeepik

FLORES TERKINI – Renungan Katolik Malam Natal, Sabtu, 24 Desember 2022 mengantar kita kepada inti pemahaman tentang rahasia di balik peristiwa Natal yang kita rayakan malam ini.

Untuk itu, sari Firman kali ini kita ambil dari bacaan-bacaan Misa Malam Natal yang berisikan paradoks rahasia Natal.

Adapun Bacaan Kitab Suci yang akan mengantar kita ke dalam permenungan di Malam Natal ini adalah Yesaya 9:1-6, Titus 2:11-14, dan Injil Lukas 2:1-14.

Baca Juga: Bukan Kecelakaan Murni! Sosok Ini Berhasil Ungkap Pelaku Sabotase Mobil Abimana: Ikatan Cinta 23 Desember 2022

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di kota Daud" (Lukas 2:10-11).

Dalam Bacaan Pertama, Nabi Yesaya mewartakan bahwa "Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang besar".

Tuhan menimbulkan sukacita besar karena penindasan telah berakhir dan umat dibebaskan dari penderitaan. Mengapa demikian? Dan apa tandanya?

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Jumat 23 Desember 2022: Saksikan Laga Piala AFF 2022 Indonesia vs Kamboja

"Sebab seorang anak telah lahir bagi kita, dan seorang Putra telah diberikan kepada kita".

Dan Ia akan disebut: "Penasihat ajaib, Allah perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan" (Yesaya 9:5-6).

Inilah paradoks rahasia kehadiran Almasih yang mengunjungi umat-Nya atas cara yang tak terduga.

Bahwasanya, hal-hal besar dan agung itu disembunyikan Tuhan dalam sosok seorang bayi yang kecil dan lemah.

Baca Juga: Cara Terbaik Mencegah Agar Bayi Tidak Begadang: Salah Satunya Hindari Kafein!

Penginjil Lukas mewartakan peristiwa Natal, kabar sukacita besar, yang merupakan pemenuhan nubuat nabi Yesaya.

"Juruselamat telah lahir", kata malaikat. "Inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan" (Lukas 2:12).

Tetapi siapakah yang bisa percaya bahwa anak miskin yang lahir di kandang dan terbaring di palungan itu adalah Juruselamat?

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Jumat 23 Desember 2022: Saksikan Sinetron Aura dan Tajwid Cinta

Hanya orang-orang yang sederhana dan rendah hati dalam iman bisa berkata seperti para gembala: "Marilah kita pergi ke Betlehem" (Lukas 2:15).

Dan hanya mereka yang dituntun oleh suara hati yang jernih laksana bintang di jagat nuraninya yang berani menempuh perjalanan jauh seperti para Majus untuk menjumpai Almasih dalam imannya: "Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia" (Matius 2:2).

Demikian juga kita. Hanya dengan mata iman kita pun akan sanggup melihat wajah Allah dalam bayi mungil di palungan Betlehem.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 23 Desember 2022: Tangis Aldebaran Pecah Saat Dengar Kabar Andin dan Bayinya

Sekali lagi, inilah paradoks harapan akan damai sejahtera di Hari Natal. Kerinduan manusia sepanjang zaman dijawab Tuhan dalam tanda kecil seorang bayi, yaitu "tunas dari tunggul Isai" menurut ramalan Nabi Yesaya (bdk. Yes 11:1).

Kanak yang lahir itu adalah tanda harapan yang paradoksal, karena dia makhluk yang paling lemah sekaligus paling kuat.

Dia paling kuat karena semua potensi atau daya manusiawi sudah terkandung dalam diri seorang bayi.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Hari Ini Jumat 23 Desember 2022: Saksikan Jejak Si Gundul dan Lapor Pak

Dia yang paling lemah, karena kanak-kanak itu bergantung sepenuhnya pada kasih ayah bunda atau pun pengasuhnya untuk bisa tumbuh dan berkembang.

Apa yang dikatakan tentang bayi, pada hari Natal ini kita katakan tentang Tuhan sendiri.

Dia Yang Mahabesar telah menjadi yang Mahakecil dan lemah, selembut senyum dan tangis bayi di palungan itu.

Baca Juga: Beberapa Jenis Kuliner yang Bisa Anda Temui Keberadaannya di Seantero Provinsi NTT

Daya hidup yang paling kuat dan lemah lembut adalah kasih: "Allah adalah Kasih" (1 Yohanes 4:16b).

Kini, Tuhan membutuhkan palungan hati kita agar Dia sungguh hadir dan menjadi Juruselamat.

Seandainya Dia tidak lahir dalam hati kaum beriman, perayaan Natal menjadi kemeriahan fana dan sia-sia belaka.

Tuhan membutuhkan kerja sama kita untuk menjadi pembawa damai dan tanda kasih-Nya.

Baca Juga: Bukan Abimana! Pria Ini Jadi Penyebab Kecelakaan Andin dan Elsa: Ikatan Cinta Hari ini 23 Desember 2022

DOA

Datanglah Yesus Tuhan, di sini ada sebuah rumah, sebuah hati yang berjaga untuk-Mu.

Datanglah Yesus Tuhan, bawalah damai bagi semua orang yang merindukan Dikau, khususnya bagi rakyat yang sangat menderita di Ukraina dan di mana pun juga.

Datanglah Yesus Tuhan, dan jadikanlah kami pembawa damai dan sukacita-Mu bagi sesama. Amin.***

Disclaimer: Renungan Katolik Malam Natal ini dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, dan dibagikan di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud evangelisasi di media sosial.

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler