Itulah tantangan bagi 'anak-anak terang', yaitu murid-murid Yesus, untuk lebih giat dan cerdas memperjuangkan harta rohani.
Kedua, harta benda yang ada hendaknya digunakan untuk menolong sesama juga, karena itulah jaminan: "kamu diterima dalam kemah abadi".
Ketiga, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia juga setia dalam perkara-perkara besar ". Semua yang besar selalu dibangun tahap demi tahap dari yang kecil.
Keempat, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan". Dewasa ini, sebagai warga negara merdeka, orang dapat bekerja pada dua atau tiga perusahaan.
Tetapi 'hamba' pada zaman dulu adalah milik eksklusif tuannya. Maka hamba tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. "Kamu tidak mungkin mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Dewa harta kekayaan)".
Baca Juga: Digambarkan sebagai Sosok Banteng yang Agresif, Ini Dia Karakter Zodiak Taurus yang Perlu Diketahui
Hanya kepada Tuhan kita mengabdi. Uang dan harta hanyalah sarana, bukan dasar dan tujuan hidup.
Dalam Bacaan Kedua, Rasul Paulus menasihati kita untuk berdoa juga: "bagi pemerintah dan penguasa agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan" (1Tim 2:2).
Kita berdoa khusus untuk pemerintah Indonesia agar di tengah krisis global mereka dapat mengambil keputusan dan tindakan bijaksana demi kesejahteraan masyarakat.