Dan Ia akan disebut: "Penasihat ajaib, Allah perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan" (Yesaya 9:5-6).
Inilah paradoks rahasia kehadiran Almasih yang mengunjungi umat-Nya atas cara yang tak terduga.
Bahwasanya, hal-hal besar dan agung itu disembunyikan Tuhan dalam sosok seorang bayi yang kecil dan lemah.
Baca Juga: Cara Terbaik Mencegah Agar Bayi Tidak Begadang: Salah Satunya Hindari Kafein!
Penginjil Lukas mewartakan peristiwa Natal, kabar sukacita besar, yang merupakan pemenuhan nubuat nabi Yesaya.
"Juruselamat telah lahir", kata malaikat. "Inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan" (Lukas 2:12).
Tetapi siapakah yang bisa percaya bahwa anak miskin yang lahir di kandang dan terbaring di palungan itu adalah Juruselamat?
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini Jumat 23 Desember 2022: Saksikan Sinetron Aura dan Tajwid Cinta
Hanya orang-orang yang sederhana dan rendah hati dalam iman bisa berkata seperti para gembala: "Marilah kita pergi ke Betlehem" (Lukas 2:15).
Dan hanya mereka yang dituntun oleh suara hati yang jernih laksana bintang di jagat nuraninya yang berani menempuh perjalanan jauh seperti para Majus untuk menjumpai Almasih dalam imannya: "Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia" (Matius 2:2).