Kedua, Yesus sebagai ‘Kebenaran’. Kebenaran yang dimaksudkan di sini bukan kebenaran teoretis, melainkan kebenaran menyangkut makna hidup dan keselamatan manusia.
Ketiga, Yesus sebagai ‘Hidup’. Hal ini berarti melalui Yesus Sang Penyelamat, kita bisa mencapai kepenuhan hidup sejati yang didambakan setiap hati, yaitu keselamatan abadi dalam Tuhan.
Ketiga kata kunci ini, yakni jalan, kebenaran, dan hidup, kemudian membentuk satu wacana pewahyuan: "Akulah jalan benar kepada hidup".
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Paskah III 23 April 2023: Begini Warta Paskah dari Emaus!
Makna Rumah Bapa
Sebuah rumah (home) ialah tempat di mana kita merasa betah dan berbahagia. Sejauh-jauh orang mengembara dalam hidup, acuan rindu terakhir tetaplah sebuah rumah, di mana dia bisa merasa betah dan berbahagia bersama orang-orang tercinta.
Yesus menjanjikan kepenuhan hidup kita dalam sukacita abadi di Rumah Bapa yang kekal, dengan situasi yang bakal dipenuhi dengan kebahagiaan kekal.
Namun dalam iman, pada saat ini pun kita sudah mulai mengalami sukacita abadi itu melalui perjumpaan dengan Yesus. Inilah arti firman yang disampaikan-Nya kepada Filipus: "Barangsiapa melihat Aku, ia melihat Bapa".
Karena itulah dalam kekuatan Yesus dan dengan tuntunan Roh Kudus, kita pun boleh melanjutkan tugas perutusan seperti yang diberikan kepada para Rasul dan dibagikan kepada ketujuh Diakon, sebagaimana dikisahkan dalam Bacaan Pertama (Kis. 6:1-7).