Network
Tetapi baiklah kita ingat bahwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini tentang Kerajaan Surga, di mana yang disebut 'upah' adalah keselamatan yang kita terima dari kelimpahan kasih Tuhan. Dan Kasih Ilahi itu lebih luas dari langit, lebih dermawan dari matahari dan renyai hujan, lebih limpah dari udara yang kita hirup.
Semua orang diundang untuk mengambil bagian dari kelimpahan itu. Dalam Kerajaan Allah itu yang berlaku bukan lagi hukum manusiawi, melainkan jalan belas kasih Allah yang ajaib: "Jalan-Ku bukanlah jalanmu", firman Tuhan.
Rasul Paulus telah mengalami kerahiman Allah itu di saat pertobatannya, maka dia pun rela membalas kasih Tuhan dengan segenap hati tanpa pamrih: "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan" (Flp. 1:21).
Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Biasa XXII 3 September 2023: Rahasia Mesias, Rahasia Jalan Salib
Sebagai misionaris, dia mengabdikan segala-galanya terdorong oleh cintanya akan Tuhan: "Kasih Kristus menguasai kami" (2Kor. 5:14). Karena itu pula dia bekerja sekuat tenaga untuk mewartakan Kabar Gembira kepada sesama: "Upahku ialah mewartakan Injil tanpa upah" (1Kor 9:18).
Keselamatan pada tempat pertama adalah anugerah belas kasih Tuhan semata-mata, dan bukan hasil usaha pribadi yang dapat diperhitungkan sebagai upah.
Kesadaran akan hal itu bakal menolong kita mengatasi egoisme rohani yang memperhatikan keselamatan diri sendiri dan mendorong kita untuk berjuang dengan gembira agar sebanyak mungkin orang mengalami belas kasih Tuhan dan diselamatkan.
Doa
Ya Tuhan, setinggi langit dari bumi demikian tingginya jalan-Mu dari jalan kami, dan rancangan-Mu dari rancangan kami. Tuntunlah kami pada jalan penyelenggaraan kasih-Mu yang tak terselami, agar dengan penuh sukacita kami pun berjuang demi keselamatan sesama kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.***
Disclaimer: Renungan Katolik ini sejatinya disusun dan dibawakan oleh Pater Leo Kleden SVD, kemudian dibagikan lagi di sini dengan perubahan seperlunya, dengan maksud dan tujuan evangelisasi di media sosial.
