Update Agustus 2022! Ini Daftar Terbaru 13 Entitas Investasi Tanpa Izin dan 71 Pinjaman Online Ilegal

28 Agustus 2022, 21:20 WIB
Ilustrasi investasi dan pinjaman online ilegal. /Pexels

FLORES TERKINI – Sebanyak 13 entitas investasi yang melakukan penawaran investasi tanpa izin dan 71 pinjaman online (pinjol) ilegal ditemukan Satgas Waspada Investasi (SWI) pada Agustus 2022.

Daftar 13 entitas investasi tanpa izin dan 71 pinjol ilegal itu pun secara terbuka dirilis SWI, lantaran dinilai berpotensi merugikan masyarakat sekaligus sebagai awasan agar masyarakat tidak terjebak aksi penipuan berbasis investasi bodong.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing mengatakan, pihaknya langsung melakukan pemblokiran terhadap situs atau website atau aplikasi 84 entitas ilegal tersebut dan menyampaikan laporan informasi ke Bareskrim Polri untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Kronologis Suami Bunuh Istri Sendiri di Desa Lemanu, Solor Selatan, Ini Dugaan Pemicunya

"SWI bertindak cepat mencari dan kemudian memblokir entitas investasi ilegal dan pinjol ilegal yang informasinya kami dapat dari data crawling melalui big data center aplikasi waspada investasi," kata Tongam, dikutip dari ojk.go.id, Minggu, 28 Agustus 2022.

Hal tersebut menunjukkan bahwa SWI senantiasa hadir melindungi masyarakat agar terhindar dari kegiatan keuangan yang tidak memiliki perizinan.

Penanganan terhadap investasi ilegal dan pinjol ilegal dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota SWI dari 12 kementerian atau lembaga.

Baca Juga: Adegan Apa yang Dilakukan Brigadir J dan Putri Candrawathi di Magelang? Semua Bakal Diungkap 30 Agustus 2022

Tongam juga membantah informasi yang beredar di masyarakat bahwa SWI melarang korban investasi ilegal menarik dananya dari entitas tersebut.

"Setiap entitas yang dihentikan kegiatannya oleh SWI diperintahkan untuk mengembalikan kerugian masyarakat. Jangan mudah percaya dengan alasan yang dibuat oleh pelaku investasi ilegal. Apabila pelaku mempersulit penarikan dana, segera lapor ke polisi," tegas Tongam.

Ketigabelas entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin dan telah dihentikan oleh SWI itu adalah: 4 entitas melakukan money game, 3 entitas melakukan kegiatan perdagangan aset kripto tanpa izin, 2 entitas melakukan penawaran investasi tanpa izin, 1 entitas melakukan securities crowd funding tanpa izin, dan 3 entitas lain-lain.

Baca Juga: WASPADA! Tempat Ini Bisa Jadi Penularan Cacar Monyet, Begini Penjelasan Ahli

Selain itu, SWI juga menemukan 71 pinjol ilegal, sehingga sejak tahun 2018 sampai dengan Agustus 2022 ini, jumlah pinjol ilegal yang telah ditutup menjadi sebanyak 4.160 pinjol ilegal. Meskipun telah ribuan ditutup, praktek pinjol di masyarakat tetap marak.

"Setiap hari Satgas Waspada Investasi menerima pengaduan masyarakat korban pinjol ilegal. Meskipun beberapa pelaku telah dilakukan proses hukum, tampaknya beberapa dari mereka belum jera," kata Tongam.

SWI lantas mendorong aparat penegakan hukum terus melakukan pengejaran dan penangkapan para pelaku pinjol ilegal ini mengingat upaya pemblokiran situs dan aplikasi tidak membuat jera pelakunya.

Baca Juga: Cara Membuat Croffle Secara Mandiri, Menu Kuliner yang Sedang Viral di Kalangan Milenial

SWI juga meminta masyarakat mewaspadai segala bentuk modus baru yang dilakukan oleh para pelaku pinjol untuk menjerat korban.

Kemudian, SWI meminta masyarakat tidak mudah tergiur dengan penawaran bunga tinggi tanpa melihat aspek legalitas dan kewajaran dari tawarannya.

Untuk mengetahui apakah Anda pernah masuk dalam daftar entitas yang dihentikan oleh SWI dan mengecek legalitasnya, masyarakat diminta untuk mengunjungi website di link atau tautan: https://www.ojk.go.id/waspada-investasi/id/alert-portal/Pages/default.aspx atau klik DI SINI.

Kemudian jika menemukan tawaran investasi atau pinjaman online yang mencurigakan, masyarakat dapat mengkonsultasikan atau melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 157, email: konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ojk.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler