Menyikapi hal ini, Ahmad Utomo selaku ahli biologi molekuler Indonesia dengan tegas membantahnya. Menurut beliau kabar yang beredar tersebut adalah hoaks. Tidak benar berita seperti itu.
Menurut beliau, semua jenis dan varian terbaru dari virus corona termasuk yang datang dari India tersebut masih bisa terdeteksi dengan baik oleh alat tes PCR dan rapid test antigen.
“Tidak benar itu, tes antigen tentu masih bisa menangkap semua varian,” tegasnya.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Senin 24 Mei 2021: Ada Cinta Untuk Bunda, Road To EURO, dan Putri Untuk Pangeran
Dalam penjelasan yang diberikan olehAhmad Utomo, kemampuan tes yang bertujuan untuk mendeteksi protein nukleoapsid yang terkandung dalam virus akan terus berfungsi dengan baik tanpa mengalami perubahan.
“Yang bisa berubah pada setiap varian virus itu sebenarnya protein spike,” imbuhnya.
Apa itu protein spike? Para ahli menjelaskan kalau protein pike yang dalam bahasa awam kite sebut dengan protein lonjakan sebenarnya merupakan pintu gerbang masuknya virus ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Senin 24 Mei 2021: Saksikan FTV Pagi, Dari Jendela SMP, dan Samudra Cinta
Dalam hal virus corona, protein spike ini bentuknya seperti tonjolan paku. Tersebar di seluruh permukaan virus corona.
Bagi yang masih kurang informasi, cara pencegahan yang bisa kita lakukan dengan mudah dalam menghadapi serangan virus varian terbaru ini adalah masih sama yakni dengan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.*** (Ancis Ama)