Sedangkan Ron Eccles, ahli penyakit pernapasan di Cardiff University di Inggris dan mantan direktur di Common Cold Center, menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa minuman panas dapat memberikan perlindungan untuk melawan infeksi virus.
Dibutuhkan suhu 56 celsius atau lebih agar secara efektif dapat membunuh virus corona yang menyebabkan SARS, tetapi itu cukup panas untuk membuat kulit manusia melepuh dan menyebabkan luka.
Kemudian, hasil pencarian di situs jejaring profesional LinkedIn menunjukkan bahwa Dr. Berlian Siagian merupakan dosen mata kuliah manajemen strategis di Universitas Pelita Harapan (UPH), Jakarta.
“UPH meluruskan informasi kepada publik bahwa Dr. Berlian Siagian saat ini bukan berstatus sebagai dosen UPH seperti yang tertulis pada postingan yang beredar di media sosial. Sesuai data Departemen Sumber Daya Manusia UPH, Dr. Berlian Siagian bergabung dengan UPH sebagai dosen tidak tetap dan yang bersangkutan tidak pernah menjabat sebagai dosen tetap UPH,” demikian klarifikasi Head of UPH Media Relation, Rosse Hutapea, dikutip dari covid19.go.id.***