Network
Sementara itu uang sebesar Rp 221,4 triliun merupakan realisasi penarikan SBN hingga April 2020. Hal tersebut terjadi dikarenakan Bank Indonesia (BI) siap masuk kepasar perdana menjadi the last resort pemerintah untuk menyerap sisa penerbitan SBN baik SUN (Surat Utang Negara) maupun SBNS (Surat Berharga Syariah Negara).
Baca Juga: Ismunandar dan Encek Unguria Resmi Jadi Tersangka
Dalam video tersebut juga tidak menyebutakan bahwa pemerintah Jokowi terancam menyerahkan Indonesia ke pihak Tiongkok yang disebabkan oleh keadaan ekonomi negara yang semakin buruk dengan hutang yang melilit Indonesia.
Baca Juga: Akpol Wisuda 293 Taruna
Dalam kesempatan di sidang kabinet paripurna Indikatif RAPBN di istana merdeka 6 Mei 2020 menyatakan bahwa "kondisi perekonomian Indonesia lebih baik dari Tiongkok sebab angka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif ditengah pandemik Corona" pungkas Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Selfi Membawa Petaka, Ferry Tewas Tenggelam Di Pantai Jetis
"Coba kita lihat beberapa negara yang kontraksi dan tumbuh negatif, Tiongkok turun dari plus enam persen, artinya year on year deltanya 12,8 persen" tambah Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Isu Perombakan Kabinet Kian Kencang, Terawan Kunker Ke Solo
Berdasarkan Informasi yang telah di himpun PikiranRakyat-Cirebon.com, maka konten video yang diunggah di Facebook dan Youtube masuk dalam kategori Misleading Content atau konten yang menyesatkan.
Baca Juga: Bandit Curanmor Meregang Nyawa Di Hajar Timah Panas
