Profil Martinho Gusmao, Mantan Imam Katolik yang Masuk Bursa Pencalonan Presiden Timor Leste 2022

24 November 2021, 10:20 WIB
Martinho Germano da Silva Gusmao, mantan imam Katolik Roma dan calon Presiden Timor Leste 2022. /Facebook.com/@Martinho Gusmao/

FLORES TERKINI - Panggung politik Timor Leste bakal diwarnai munculnya nama dan wajah baru, Martinho Germano da Silva Gusmao.

Martinho Gusmao adalah “mantan” imam Katolik Roma dari Keuskupan Baucau, Republik Demokratik Timor Leste.

Martinho memutuskan untuk maju sebagai calon Presiden Timor Leste usai permohonan izinnya kepada Paus selaku Pemimpin Umat Katolik Tertinggi Sedunia di Roma, sekaligus pengatur tugas perutusan dan kenabian para imam melalui keuskupan di negara masing-masing, disetujui melalui suatu proses yang disebut laisasi atau proses pengawaman.

Baca Juga: Bebaskan Valencya Atas Kasus KDRT, JPU Tuntut Mantan Suaminya Penjara 6 Bulan

"Proses laisasi sudah tuntas. Kini tinggal fokus untuk proses pencalonan sebagai Presiden Timor Leste," kata Martinho, yang pernah mendalami Studi Politik di Pontifical Gregorian University, Roma, Italia, pada tahun 2021.

Usai laisasi diterimanya, Martinho akhirnya mengambil langkah radikal dengan mencalonkan diri sebagai Presiden Timor Leste.

Momentum Pilpres Timor Leste tahun 2022 tampak lebih kuat memanggil Martinho Gusmao untuk bertarung dalam bursa Pilpres menuju Timor Leste 01.

Baca Juga: Amanda Hamil, Abhimana Dijebak Raditya: Sinopsis Terpaksa Menikahi Tuan Muda Rabu 24 November 2021

Apa yang dilakukan Martinho guna melayani rakyat (umat) di jalur politik, bahkan dinilai merupakan sesuatu yang langka, pertama kali dalam sejarah politik Timor Leste bagi para klerus baik di Keuskupan Dili maupun Baucau.

Munculnya nama mantan imam lulusan Seminari San Dominggo Hokeng, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dipastikan bakal seru.

Pasalnya, Martinho tentunya akan berhadapan sejumlah nama bakal calon internal maupun koalisi partai menjelang genderang politik Pemilihan Presiden (Pilpres) Timor Leste ditabuhkan.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans TV 24 November 2021: Ada The Forbidden Kingdom dan Kung Fu Cult Master

Lantas, siapakah sebenarnya Martinho Germano da Silva Gusmao. Berikut beberapa rangkuman informasi seputar profil Martinho Gusmao, calon Presiden Timor Leste.

Martinho Germano da Silva Gusmao lahir pada 22 Mei 1968 di Baucau, Timor Leste.

Pasca menyelesaikan studinya di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP/SLTP) pada 1985, Martinho Gusmao memutuskan untuk menjalani pendidikan di lembaga pendidikan calon imam Seminari San Dominggo Hokeng, Flores Timur hingga tahun 1989.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Rabu 24 November 2021: Nonton Mata Najwa dan Lapor Pak Hari Ini

Saat itu, keinginannya untuk terus melangkah di jalan panggilan menuju imamat dibuktikan dengan keputusannya untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, hingga meraih gelar Sarjana Filsafat pada 1995.

Selaras aturan pendidikan lembaga calon imam, Martinho harus menyelesaikan studinya di bidang master teologi sebelum akhirnya ditahbiskan menjadi imam.

Karena itu, calon Presiden Timor Leste itu pun mengambil gelar master teologi di Malang dari tahun 1996 hingga 1998.

Pasca studi teologi, Martinho ditahbiskan menjadi diakon di Katedral Malang, dan pada 8 September 1998 dia ditahbiskan menjadi imam projo dari Keuskupan Baucau, Timor Leste.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 24 November 2021: Saksikan Buku Harian Seorang Istri Hari Ini

Minat Martinho Gusmao di bidang politik boleh jadi mulai tampak ketika dirinya memilih untuk meraih gelar master di bidang ilmu politik pada 2002 hingga 2005 di Universitas Kepausan Gregorian, Roma.

Setelah menyelesaikan studi politiknya, Martinho Gusmao ditunjuk sebagai Presiden Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Baucau, di masa-masa awal kemerdekaan Timor Leste.

Dalam kapasitasnya itu, Martinho dikenal banyak berjuang untuk keadilan hak asasi manusia selama masa pendudukan Indonesia.

Menurutnya, amnesty hanya akan menimbulkan kebencian, karena itu tidak perlu ada rekonsiliasi antara orang Indonesia dan orang Timor Leste.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming RCTI 24 November 2021: Saksikan Si Doel Spesial dan Amanah Wali

Selain di bidang hak asasi manusia, Gusmao juga dikenal sangat menentang aborsi, bahkan dalam kasus pemerkosaan dan incest (perkawinan sedarah), selain sering mengeritik Fretilin dan politisi Timor Leste umumnya.

Dari tahun 2007 hingga 2013, Martinho Gusmao ditunjuk sebagai perwakilan Gereja Katolik di Komisi Pemilihan Nasional Timor Leste, menjadi juru bicara pada komisi tersebut.

Ketika masih menjadi imam yang bertugas di Manatuto pada 2014, Martinho Gusmao pernah terlibat di dalam pergolakan politik yang nyaris membawa dirinya meringkuk di dalam jeruji besi.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming NET TV 24 November 2021: Nonton American Music Awards 2021

Saat itu, Gusmao sedang membantu mempersiapkan peringatan 200 tahun kedatangan patung St. Antonius yang sangat dihormati di negara itu.

Dia pun meminta Menteri Perhubungan Timor Leste pada waktu itu (2015), Gastao Sousa, untuk menyediakan sebuah mobil untuk penerimaan patung orang kudus dimaksud.

Sayangnya, alih-alih membantu Gusmao, pada 2017 Sousa malah dituduh menggunakan mobil perusahaan secara ilegal, yang berbuntut pada pengadilan Sousa dan Gusmao pada 2018.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming MNCTV 24 November 2021: Saksikan Anugerah Dangdut Indonesia

Dewi Fortuna berpihak. Martinho Gusmao dibebaskan. Waktu itu, dirinya bahkan menilai tuduhan korupsi terhadapnya bermotif politik. Karena itu, menurutnya, pengadilan hanya akan melanggar Concordat antara negara dan Vatikan.

Menariknya saat proses pengadilan, Gusmao menolak untuk tidak mengenakan jubah imamnya seperti yang diminta hakim.

Pada 29 Januari 2020, Martinho Gusmao menyatakan pengunduran dirinya dari imamat, yang akhirnya secara resmi dikukuhkan pada 20 Januari 2021.

Niat Martinho Gusmao untuk mundur dari imamat dan maju ke jalur politik Timor Leste mendapat angin segar.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Indosiar 24 November 2021: BRI Liga 1 Persebaya Surabaya vs Persita Tangerang

Pada 30 Agustus 2021, penangguhan semua tugas gereja atas dirinya pun dilakukan oleh Uskup Basilio do Nascimento, yang membuka jalan bagi Gusmo untuk mengumumkan pencalonannya pada 1 September 2021 sebagai Presiden Timor Leste pada 2022.

Sementara itu, Paus Fransiskus dikabarkan sudah mencopot status imamat Padre Martinho, merespon permohonannya berniat dalam bursa Pilpres di negeri ujung timur Pulau Timor yang mayoritas warganya penganut Katolik.

Pencopotan atau pencabutan status Padre Martinho oleh Sri Paus diumumkan dalam sebuah Komunike yang ditujukan kepada umat Katolik pada 21 November di Baucau, keuskupan di mana Padre Martinho melayani umatnya.

“Melalui komunike ini, mulai hari ini dan seterusnya, Bapak Martinho Germano da Silva Gusmao akan menjalani hidupnya sebagai orang awam biasa dan terus bersaksi tentang iman sebagai orang awam yang baik,” ujar Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Baucau Pastor Alipio Pinto Gusmao Pr dan Wakil Rektor Pastor Deonisio Guterres Soares yang meneken Komunike tersebut mengutip UCA News, portal berita Katolik yang berbasis di Bangkok.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler