Petani India Masih Jalankan Aksi Protes setelah Undang-Undang Pertanian Disahkan Selama Setahun Berjalan

- 20 September 2021, 17:27 WIB
Aksi unjuk rasa petani India.
Aksi unjuk rasa petani India. /Antara/

“Itulah satu-satunya saat saya kembali ke rumah saya sejak 26 November tahun lalu,” katanya dengan penuh iba.

Segera setelah istrinya pulih, Bapu Nishtar Singh bergegas kembali untuk bergabung dalam protes.

Baca Juga: Putin dan Bashar al-Assad dari Suriah Gelar Pembicaraan di Moskow tentang Daerah Pemberontak

Petani tua itu mengatakan dia tidak berharap pemerintah akan bersikap apatis terhadap petani, yang sering disebut annadata atau penyedia, oleh politisi mereka.

Setelah menyumbang sepertiga dari produk domestik bruto (PDB) India, sektor pertanian sekarang hanya menghasilkan 15 persen dari ekonomi India senilai $2,9 triliun.

Lebih dari setengah petani negara itu berhutang, dengan 20.638 meninggal karena bunuh diri karena utang dan gagal panen pada 2018 dan 2019, menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional India.

Baca Juga: Sekolah di Bangladesh Kembali Dibuka setelah 18 Bulan Aktivitas KBM Tidak Berjalan Akibat Covid-19

Menurut Samyukta Kisan Morcha, atau Front Bersama Petani, setidaknya 537 petani tewas dalam hampir 10 bulan protes yang sedang berlangsung, dengan sebagian besar kematian terjadi karena serangan jantung, penyakit karena kondisi cuaca dingin, dan kecelakaan di jalan.

Namun, pada bulan Juli, pemerintah mengklaim tidak memiliki catatan tentang para petani yang memprotes yang meninggal.

Bulan lalu, polisi di Haryana, para petani yang dibebani tongkat, berdemonstrasi di alun-alun jalan tol di distrik Karnal negara bagian itu.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah