Dia menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara, menurut informasi dari Departemen Kehakiman.
Saudaranya tetap ditahan di Guatemala, menunggu ekstradisi. Keduanya ditangkap di sana pada bulan Juli ketika mencoba melakukan perjalanan ke Panama dan didakwa sehubungan dengan skema tersebut.
Baca Juga: Organisasi Bantuan Internasional dan Para Ahli Angkat Bicara Soal Sanksi Pimpinan AS untuk Taliban
Ayah mereka Ricardo Martinelli, mantan presiden Panama, sedang diselidiki dalam skandal Odebrecht, tetapi telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri kembali pada tahun 2024.
Penyelidikan terhadap Odebrecht telah menodai banyak pemimpin dan partai politik di Amerika Latin.
Mantan bos perusahaan telah mengakui di pengadilan secara ilegal mendistribusikan jutaan dolar suap, dengan imbalan kontrak publik.***