Baca Juga: Kantor Kesehatan Jerman Mengkonfirmasi Varian Omicron Ditemukan Pada Orang yang Sudah Divaksin Penuh
Macron mengatakan dia akan menelepon mitranya dari Lebanon, Michel Aoun, sekembalinya ke Paris.
Macron juga telah memimpin upaya internasional untuk menyelesaikan krisis politik dan ekonomi di Lebanon.
Tetapi meskipun mempertaruhkan banyak modal politiknya pada masalah ini selama lebih dari satu tahun, sejauh ini dia telah gagal untuk mendorong para politisi yang berselisih di negara itu untuk melakukan reformasi ekonomi yang akan membuka bantuan asing yang vital.
Pada bulan Oktober, Riyadh telah mengusir utusan Lebanon ke kerajaan, memanggil kembali duta besarnya untuk Beirut dan melarang impor Lebanon menyusul pernyataan George Kordahi, sekutu gerakan Hizbullah, yang dianggap Riyadh sebagai organisasi “teroris”. UEA dan Bahrain mengikutinya.
Kordahi mengatakan pada hari Jumat ketika dia mengundurkan diri bahwa dia bertindak demi kepentingan negaranya untuk membantu mengakhiri perselisihan. Hizbullah yang didukung Iran adalah salah satu pemain paling kuat dalam politik Lebanon.
Arab Saudi dan Iran telah lama berjuang untuk mendapatkan pengaruh di kawasan itu, termasuk di Libanon, yang sedang berjuang dengan krisis ekonomi yang mendalam dan sangat membutuhkan dukungan keuangan dari donor regional dan internasional.
Baca Juga: Organisasi Bantuan Internasional dan Para Ahli Angkat Bicara Soal Sanksi Pimpinan AS untuk Taliban
Zeina Khodr dilansir Aljazeera, melaporkan dari Beirut, mengatakan tidak ada keraguan bahwa halaman baru telah dibuka dalam hubungan antara Lebanon dan Arab Saudi.