Rusia Peringatkan Dampak Bencana Jika Barat Melarang Impor Minyak

- 8 Maret 2022, 12:36 WIB
Ilustrasi. Pabrik pengolahan minyak di ladang minyak.
Ilustrasi. Pabrik pengolahan minyak di ladang minyak. /Vasily Fedosenko/Reuters

FLORES TERKINI – Seorang pejabat tinggi Rusia telah memperingatkan bahwa larangan Barat pada impor minyak Rusia dapat mengakibatkan harga minyak lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar $300 per barel dan mendorong penutupan pipa gas utama dari Rusia ke Jerman.

Dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah pada hari Senin, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan "sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global".

"Kenaikan harga tidak bisa diprediksi, itu akan menjadi $300 per barel jika tidak lebih," katanya.

Baca Juga: Media Pemerintah Suriah Ungkap Dua Warga Sipil Tewas dalam Serangan Israel di Dekat Damaskus

Peringatan itu datang ketika Amerika Serikat berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina – mengatakan Washington dan sekutu Eropanya sedang mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia.

Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden, yang menghadapi seruan yang meningkat dari anggota parlemen AS untuk memotong Rusia dari uang yang didapatnya dari ekspor minyak dan gas alam, membahas masalah tersebut selama panggilan konferensi dengan rekan-rekannya di Prancis, Jerman dan Amerika Serikat. Kerajaan pada hari Senin.

Tetapi Biden belum membuat keputusan “pada titik ini”, kata seorang juru bicara. Negara-negara Barat telah memukul Moskow dengan tembok sanksi setelah serangannya ke Ukraina, dengan Washington menjatuhkan sanksi pada ekspor teknologi ke kilang Rusia dan Nord Stream 2 yang disebabkan oleh pipa gas dari Rusia ke Jerman.

Baca Juga: Pengungsi Roma Ukraina Ceritakan Diskriminasi dalam Perjalanan Menuju Keselamatan

Berlin, yang sangat bergantung pada minyak mentah Rusia, juga membekukan sertifikasi pipa itu.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah