Saat hari baik, ayah Bashir menghasilkan 2 dolar (kurang dari Rp30.000) dari menjual arang di kota terdekat.
Namun sejak 2 Mei, dia baru mengirimkan 10 dolar karena kurangnya pekerjaan. Menurut sang ibu, keluarganya belum pernah menerima bantuan makanan.
Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Selasa 21 Juni 2022: Argadana Meninggal Dunia, Maudy Syok Berat
Setiap pagi, Bashir Nur Salat merencanakan aksinya dari balik pagar kawat sekolah yang melengkung.
Bermodalkan seragam sekolah warna kuning milik temannya, buku pinjaman dan senyum yang lebar, mata bocah laki-laki 11 tahun itu memperhatikan sasarannya: makan siang.
Bashir memimpin sekelompok bocah yang berkumpul ketika Sekolah Dasar (SD) Kabasa menyajikan makan siang buat para siswa.
SD Kabasa itu didirikan untuk membantu banyak keluarga yang mengungsi selama bencana kelaparan pada 2011.
Jumlah mereka bertambah lagi selama kekeringan pada 2016-2017, ketika intervensi kemanusiaan dilakukan lebih awal sehingga angka kematian tetap rendah.
Sekitar seperlima jumlah siswa umumnya meninggalkan sekolah selama masa-masa sulit dan tak pernah kembali lagi.