Khusus untuk Para Perokok, Minum Soda Susu Sebulan Sekali Bisa Bikin Napas Lega dan Enteng, Benarkah?

- 9 Oktober 2023, 09:58 WIB
Ilustrasi dampak merokok.
Ilustrasi dampak merokok. /kemkes.go.id

FLORES TERKINI – Pada umumnya, aktivitas merokok memiliki dampak yang buruk. Orang yang gemar merokok tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tetapi juga orang lain atau keluarga yang ada di sekitarnya. Efeknya bisa terjadi dalam waktu singkat maupun jangka panjang.

Hal itu karena di dalam rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh. Terbukti, pada setiap kemasan rokok kerap ditemukan tulisan peringatan yang menyebutkan jika aktivitas merokok dapat menyebabkan penyakit kanker.

Alarm tersebut seharusnya menjadi pengingat, bahwa kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang mengincar perokok aktif maupun pasif.

Baca Juga: 277.200 Batang Rokok Ilegal Disita, Kerugian Negara Ditaksir Capai Ratusan Juta Rupiah

Meskipun begitu ada berbagai cara untuk bisa berhenti dari merokok atau mengurangi dampak berbahaya yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut. Namun, masyarakat harus terlebih dahulu mencerna baik-baik informasi yang diperoleh sebelum menerapkannya.

Seperti baru-baru ini beredar kabar yang mengatakan bahwa para perokok yang minum soda susu sebulan sekali bisa membuat pernapasan lega dan enteng. Informasi ini dibagikan di Facebook oleh pemilik akun Mang Uzep, pada 2 Oktober 2023 lalu.

“Bagi para peroko wajib minum soda susu sebulan sekali yah,” tulis akun Mang Uzep sembari menambahkan narasi bahwa meminum soda susu sebulan sekali agar pernapasan lega dan enteng.

Baca Juga: BMKG NTT Ingatkan Warga Waspadai Potensi Angin Kencang: Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan

Lantas, benarkah demikian? Ditegaskan, klaim bahwa yang biasa merokok wajib meminum soda susu sebulan sekali agar pernapasan lega dan enteng merupakan konten yang menyesatkan.

Dilansir dari turnbackhoax.id, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, mengatakan jika hal itu hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut bisa pulih dengan sendirinya, namun proses itu membutuhkan waktu.

“Sebenarnya itu mitos saja. Pada dasarnya mau minum soda, mau minum apa pun, kalau sudah punya sakit atau racun yang masuk ke dalam paru itu tidak bisa dibersihkan,” kata Agus.

Baca Juga: TERUNGKAP! Ternyata Ini Penyebab Kebakaran di Waterfront City Labuan Bajo, Bukan Dipicu oleh Puntung Rokok

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menyatakan, yang terpenting adalah dengan menghentikan faktor risikonya yaitu berhenti merokok. “Dengan berhenti merokok, bahan-bahan yang selama ini masuk juga berhenti. Tapi yang sudah masuk butuh waktu untuk dilepaskan,” ujarnya.

Agus mengatakan, apabila perokok belum mengalami sakit, kandungan racun seperti karbondioksida bisa rilis dalam waktu 48 jam. Sementara untuk nikotin bisa bertahan hingga seminggu.

“Dengan berhenti saja secara teori. Terus kalau kita faktor risikonya polusi udara, ya hindari polusi udara. Jadi sejauh ini tidak ada,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta, ini.

Baca Juga: Rokok Ilegal Disita di Kendari, Kerugian Negara Capai Rp1 M

Senada, Prof dr Helmi Balfas, SpTHT (K), dari Rumah Sakit SS Medika, Jakarta, mengatakan bahwa hal ini hanyalah mitos belaka. Menurutnya, informasi ini salah dan sebaiknya justru perokok tidak terlalu memercayai informasi semacam ini.

“Tentunya soda itu kalau ditelan ya tidak serta-merta akan sampai ke paru. Soda itu bukan deterjen,” tutur Prof Helmi.

Prof Helmi melanjutkan, minuman soda susu jelas tidak bisa ‘mencuci’ paru-paru, termasuk paru-paru perokok. Jika soda disebut-sebut tak bisa memberikan fungsi ini, maka konsumsi susu dijelaskan Prof Helmi bisa sedikit membantu. “Dari konsumsi susu, akan terbentuk lendir lebih banyak. Dengan mekanisme batuk, ini bisa membersihkan paru,” jelas Prof Helmi.

Meskipun demikian, tetap akan jauh lebih baik jika Anda bisa berhenti merokok secara total. Sebab selain dapat merusak paru-paru, kebiasaan buruk ini juga memberikan efek negatif pada risiko osteoporosis, sistem pencernaan, serta merusak otak dan ginjal.

Baca Juga: Penyintas Kanker Diharapkan Bisa Dirawat Menggunakan Dana dari Pajak Rokok dan Cukai Tembakau

Tips Berhenti Merokok

Menghentikan kebiasaan merokok memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan terus melanjutkannya. Ada dua cara untuk berhenti merokok, yaitu berhenti seketika atau kurangi secara bertahap. Tetap saja, memulai dengan satu langkah kecil lebih baik daripada tidak sama sekali.

Untuk Anda yang sedang mencoba mengurangi secara perlahan, dorongan untuk merokok dapat ditahan dengan melakukan beberapa hal berikut ini, dikutip Flores Terkini dari kemkes.go.id.

Baca Juga: Kanker Kepala dan Leher Begitu Mematikan, Rokok dan Alkohol Salah Satu Penyebabnya

Tunggu Beberapa Waktu

Pertama, kenali situasi dan waktu di mana Anda paling sering merokok. Ketika mulai merasakan keinginan untuk merokok, katakan pada diri sendiri untuk menunda, misalnya 10 menit. Kemudian lakukan hal lain untuk mengalihkan pikiran. Berulang kali membiasakan menunda merokok dan menyibukkan diri dapat membantu perokok berhenti.

Mengunyah

Cari permen karet rendah gula, permen biasa, buah, sayur, atau kacang-kacangan saat keinginan merokok datang. Mengunyah sesuatu dapat menahan dorongan untuk merokok.

Baca Juga: Cek Fakta, Ramuan Bawang Putih cs Bisa Bersihkan Paru-paru dari Nikotin dan Tar Rokok?

Lakukan Aktivitas Fisik

Olahraga ringan dan singkat bisa membantu mengalihkan pikiran dari godaan untuk merokok. Tidak perlu pergi ke gym, cukup lari naik dan turun tangga, berjalan kaki di sekitar rumah, atau jogging. Selain olahraga, lakukan kegiatan yang melibatkan fisik dan konsentrasi, misalnya menjahit, menulis, atau merapikan rumah.

Meditasi

Banyak yang merokok karena dorongan stres. Ketika hendak berhenti dari kebiasaan merokok pun bisa menimbulkan stres. Maka untuk mencegah fisik dan mental merasakan stres, cobalah melakukan teknik relaksasi. Ada beberapa teknik relaksasi yang bisa dilakukan, misalnya latihan pernapasan, yoga, visualisasi, meditasi, dan mendengarkan musik menenangkan.

Baca Juga: Sambut Hari Anti Tembakau 31 Mei, Inilah Bahaya Rokok yang Menyerang Pernapasan

Hindari Pemicunya

Keinginan merokok sering muncul di lingkungan tempat seseorang biasa merokok, atau pada momen ketika merasa stres. Ketahui hal apa yang memperkuat keinginan merokok, atau hal yang pertama kali memicu keinginan merokok.

Setelah memahaminya, usahakan untuk menghindari hal tersebut. Misalnya jika kita terbiasa merokok sambil menelepon, cari kegiatan lain, seperti menggambar atau mencatat di atas kertas.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Kemenkes RI Beberkan Intervensi Sensitif, Lovely: Stop BAB Sembarangan!

Sadari benar, bahwa banyak sekali manfaat kesehatan dan pengurangan risiko penyakit dari berhenti merokok. Dari penelitian, setelah 2-6 minggu berhenti merokok fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik.

Selama 15 tahun berhenti merokok, semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner menurun pada level yang sama seperti orang yang bukan perokok.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: turnbackhoax.id kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x