Rintis Praktik Pembelajaran Inovasi di SDI Kekawii, Mahasiswa Uniflor Ende Belajar Menjadi Guru

21 Agustus 2021, 19:20 WIB
Mahasiswa Uniflor berposes bersama para guru SD Inpres Kekawii, Kabupaten Ende. /Istimewa/FLORES TERKINI/

FLORES TERKINI - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Flores (Uniflor), Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), merintis praktik pembelajaran inovasi di tingkat Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN).

KKN yang dilakukan mahasiswa Uniflor tersebut digelar di Desa Ndetundora 1, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, dan sudah berjalan selama tiga minggu hingga hari ini, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Kali ini, Frater Ansel Sareng, BHK dan kawan-kawan melakukan bimbingan belajar secara tatap muka di SD Inpres Kekawii, yang berlokasi di Desa Ndetundora 1.

Baca Juga: Koramil 05 Pos Solor Barat Berbagi 350 Kg Beras kepada 70 Warga Lansia di Kecamatan Solor Barat

Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah, Frater Ansel menghubungi Pius Dei selaku Kepala Desa setempat, untuk selanjutnya bersama-sama melakukan pendekatan dengan pihak sekolah.

Frater Ansel selaku koordinator kegiatan tersebut pun meminta izin untuk diberikan kesempatan melakukan praktik selama satu minggu di SD Inpres Kekawii.

Pihak sekolah bersangkutan pun memberikan kesempatan kepada Frater Ansel dan kawan-kawan, dengan catatan memerhatikan prokes Covid-19 secara ketat selama kegiatan berlangsung.

Baca Juga: Tegaskan Jika Pinjaman Daerah Seluruhnya untuk Bangun Infrastruktur Jalan, Thomas Ola Minta Harus Fokus

“Deskripsi kegiatan yang telah kami jalankan selama minggu ketiga di SDI Kekawii adalah memberikan materi pelajaran seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Seni dan Budaya, Pendidikan Matematika serta materi-materi lainnya,” kata Frater Ansel kepada Flores Terkini, Sabtu 21 Agustus 2021.

Pembelajaran tatap muka di kelas oleh mahasiswa Uniflor Ende. Istimewa/FLORES TERKINI

Dia menjelaskan, kegiatan tatap muka di SDI Kekawii itu berlangsung selama satu minggu, dengan durasi pelajaran setiap hari empat jam.

Pelajaran dimulai dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 12.00 WITA, dengan sistem pembelajaran dibagi per shift, yakni shift pertama untuk Kelas 1 sampai Kelas 3, dan shift kedua untuk Kelas 4 hingga Kelas 6.

Baca Juga: 191 Warga Solor Barat Terima Vaksinasi Sinovac Dosis Kedua, Puskesmas Ritaebang Apresiasi Warga Solor Barat

Hal itu dilakukan demi menghindari kerumuman anak-anak di sekolah tersebut, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Frater Ansel mengungapkan, dirinya merasa bangga dan senang karena melihat antusiasme anak-anak sangat tinggi, selama praktik pembelajaran inovasi di SDI Kekawii berlangsung.

“Anak-anak sangat antusias dan kami semua senang dan bangga menjadi guru mereka. Di lain sisi, kami belajar menemukan kesederhanaan anak-anak di desa,” ujarnya.

Baca Juga: Pihak Puskesmas Onekore Berikan Sosialisasi tentang Vitamin A dan Masalah Stunting pada Anak-Anak Balita

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Inpres Kekawii, Ursula Rifa, S.Pd, mengutarakan kegembiraannya dengan kehadiran Frater Ansel dan kawan-kawan beserta konsep kegiatan yang telah dilakukan.

“Kami senang dan berbangga, walaupun dengan waktu yang sangat singkat tetapi adik-adik mahasiswa sekalian memberikan pesan dan kesan yang terbaik untuk anak-anak,” tuturnya.

Pendampingan pembelajaran daring dari rumah oleh mahasiswa Uniflor Ende. Istimewa/FLORES TERKINI

Frater Ansel menambahkan, selain melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, mereka juga melakukan kegiatan bimbingan belajar di rumah dengan jumlah anak-anak yang dibatasi, yakni 5 sampai 10 orang.

Baca Juga: Gegara Tidak Ikut Apel 17 Agustus, Belasan ASN Dikenai Sanksi, Camat Larantuka Jadi Pemimpin Upacara Tiga Kali

“Materi yang kami kasih tidak sulit. Kami membantu dan mendampingi siswa-siswi kelas 1 dan 2 dalam berhitung, serta melatih mereka untuk mengenal huruf-huruf,” jelasnya.

Untuk diketahui, kegiatan pembelajaran di luar sekolah ini dilakukan demi mengasah kemampuan siswa-siswi mengingat kembali semua materi yang pernah diajarkan di sekolah.

Di sisi lain Ansel menjelaskan, pembelajaran di rumah ini perlu dan harus dilakukan untuk menambah jam pelajaran mereka yang terpotong atau dikurangi akibat pandemi Covid-19.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler