Namanya Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Argentina, Simak Profil dan Karya Misi Pastor Amans Laka

9 Mei 2022, 18:55 WIB
Pater Amans Laka SVD (kiri tanpa kacamata) dan Superior Jenderal SVD Pater Paulus Budi Kleden SVD (kanan berkacamata). /Facebook @Amans Laka

FLORES TERKINI – Setelah belasan tahun berkaya di tanah misi, nama Pastor Amans Laka SVD diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kota Puerto Esperanza, Argentina.

Penamaan jalan yang diberi nama Jalan Amans Laka atau Calle Amans Laka dalam bahasa Spanyol di kota itu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Puerto Ezperanza Nomor 58/2007.

Nama jalan itu diberikan sebagai bentuk penghormatan pemerintah Puerto Esperanza kepada Pastor Amans Laka atas dedikasinya dalam membangun beberapa gedung sekolah serta membuka lahan perkebunan dan peternakan selama menjalankan karya misi di Kabupaten Esperanza Provinsi Misiones, Argentina.

Baca Juga: Ajakan Unsubscribe Podcast Corbuzier Menggema di Twitter: Begini Jumlah Semua Subscriber Deddy Terkini

Lantas, siapakah Pater Amans Laka SVD? Misionaris Societas Verbi Divini (SVD) atau Serikat Sabda Allah ini lahir dengan nama Amans Laka, pada 14 Mei 1968 di Tanah Putih, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Amans Laka adalah alumnus Seminari Tinggi Santu Paulus dan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero, Maumere.

Setelah ditahbiskan menjadi imam Katolik, Pater Amans ditugaskan menjadi misionaris di Kabupaten Esperanza Provinsi Misiones, Argentina, dari tahun 1996 sampai tahun 2016.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini 9 Mei 2022 Libra, Scorpio, Sagitarius: Berpacaran dengan Rekan Kerja? Why Not?

Selama menjalankan tugasnya di Argentina, Pater Amans melakukan pelayanan kemanusiaan yang luar biasa, secara khusus dalam bidang pendidikan.

Selain menjadi pelayan umat atau Pastor Paroki yang baik, Pastor Amans Laka SVD juga adalah pendiri Escuela Familia Agricola (EFA) St. Arnold Janssen di Puerto Esperanza dan St. Josef Freinadametz di Caraguatay yang berada di Provinsi Misiones, pada 2003.

EFA atau Sekolah Keluarga Para Petani itu memiliki asrama untuk para siswa yang berasal dari keluarga miskin.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 10 Mei 2022: Tanpa Aldebaran, Andin Tampil Jadi Sosok Ayah Buat Reina

Untuk menanamkan kecintaan dan keterampilan para siswa dalam bertani dan berternak, Pastor Amans membuka perkebunan yang luas dan perternakan.

Bahkan, di sekolah tersebut juga disediakan dapur dan tempat pembuatan kue-kue sebagai tempat para siswa berpraktik. Para siswa juga diajarkan membuat selai dari madu yang diberikan brand “Amans”.

Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina merangkap Paraguay dan Uruguay, Niniek K. Naryatie, Pastor Amans Laka SVD juga berkontribusi dalam pembangunan Primary School Nomor 656 di Puerto Ezperanza, yang kemudian dikenal sebagai Sekolah Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Kabupaten Puerto Esperanza Nomor 19/2010.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Senin, 9 Mei 2022 Cancer, Leo, Virgo: Impian Asmara Anda Belum Datang Hari Ini

Selain terlibat aktif dalam kegiatan gerejawi selaras profesinya, Pastor Amans Laka SVD juga menjalin jaringan kerja yang sangat luas dengan pemerintahan dan swasta di sana dan negara-negara lainnya.

Sebagai bentuk pengakuan atas karya kemanusiaan yang dilakoni Padre Amans, Pemerintah Kota Puerto Ezperansa melalui Surat Keputusan Nomor 58/2007 memberi nama “Amans Laka” atas ruas jalan di Puerto Ezperanza, yang membentang sepanjang 4 kilometer.

Sejak akhir Desember 2019 lalu, Pastor Amans Laka SVD dipindahtugaskan di Negara Kuba, negara di mana umat beragama, terutama Katolik, sangat dikekang aktivitasnya.

Baca Juga: Sinopsis Serial India Gopi Selasa 10 Mei 2022, Gopi Disiksa Premlata hingga Nekat Bunuh Diri

Pastor Amans sendiri mengakui, situasi nyata misi Kuba memang tidak seindah ditulis oleh media, sehingga sulit dibayangkan oleh masyarakat di luar Kuba.

“Saya merasakan bahwa keadaannya tidak mudah, karena pemerintah mengendalikan transportasi dan telekomunikasi. Makanya, sekarang di Kuba hanya ada satu televisi, satu radio dan satu majalah yang berskala nasional,” kata Pater Amans, dikutip dari katolikku.com.

Di sisi lain, Pastor Amans menambahkan, kondisi ekonomi masyarakat masih sangat sulit. Warga harus antri membeli bahan-bahan kebutuhan dasar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Senin, 9 Mei 2022 Aries, Taurus, Gemini: Jangan Pernah Meragukan Potensi Anda

“Makanya di sini orang mati bukan terutama karena Covid-19, tapi lebih karena kelaparan,” ujarnya dengan nada prihatin.

Itulah sebabnya, lanjut Pastor Amans, dirinya memutuskan untuk memberikan perhatian khusus kepada orang-orang pinggiran seperti para petani sederhana, selain melayani paroki.

Sementara terkait kerasulan orang muda, Pastor Amans mengakui bahwa karya itu sama sulitnya dengan karya kepada orang-orang pinggiran. Pasalnya, banyak kaum muda Kuba tidak betah di Kuba. Mereka umumnya ingin menjadi pekerja migran di Miami dan wilayah Amerika yang lain.

Baca Juga: Andi Arief Kembali Jalani Pemeriksaan di KPK, Ada 6 Tersangka dalam Dugaan Kasus Suap

“Sekarang, sekitar 800 ribu kaum muda menjadi pekerja migran. Maklum, lapangan kerja di Kuba sangat terbatas. Itu salah satu dampak dari kebijakan Presiden Fidel Castro yang menutup sekitar 200 perusahaan swasta besar selama dia berkuasa,” tuturnya.

Ketika ditanya, akankah Pastor Amans akan merintis sekolah juga di Kuba seperti yang dilakukannya di Argentina?

“Hanya Tuhan yang tahu itu. Tapi, hati kecil saya mengatakan sepertinya Tuhan akan memberi peluang juga di Kuba,” jawabnya dengan nada penuh harap.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: Katolikku

Tags

Terkini

Terpopuler