Wilayah NTT Mendadak Diterjang Hujan di Tengah Musim Kemarau, Rupanya Ini Penyebabnya!

30 Juni 2022, 17:22 WIB
Ilustrasi hujan petir. /Pixabay/wkidesign

FLORES TERKINI – Situasi tak biasa terjadi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana dalam masa musim kemarau beberapa wilayah di provinsi ini malah diterjang hujan beberapa hari belakangan ini.

Rupanya situasi tersebut terjadi lantaran saat ini wilayah NTT tengah dilanda Gelombang Rossby, setidaknya menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang.

Gelombang Rossby adalah sebuah fenomena alam yang terjadi pada lapisan atmosfer yang dapat mengindikasikan adanya potensi berkumpulnya awan hujan dengan skala yang lebih luas.

Baca Juga: Masa Penahanan Tersangka Ira Ua Diperpanjang, Penyidik Masih Lengkapi Berkas

Menurut Surat Edaran yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang tertanggal 29 Juni 2022, diprakirakan dalam 7 hingga 10 hari ke depan terjadi gelombang ekstrim Rossby yang dapat mengakibatkan potensi hujan di NTT dengan intensitas sedang hingga lebat, sekaligus juga dapat memicu terjadinya bencana.

Menindaklanjuti surat BMKG tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT pun mengimbau masyarakat NTT untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Gelombang Rossby.

Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo, melalui surat Nomor: 360/99/VI/2022 meminta seluruh kepala pelaksana BPBD kabupaten/kota se-NTT agar terus memantau perkembangan cuaca di daerah masing-masing.

Baca Juga: Ibu Iriana Jokowi Ketika di Ukraina, Akui Merinding hingga Terharu Mendengar Curhatan Korban Perang

Kepala pelaksana BPBD kabupaten/kota se-NTT juga diminta untuk mendesiminasikan peringatan dini cuaca dari BMKG kepada sesama masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Ambrosius mengingatkan, masyarakat di masing-masing kabupaten/kota se-NTT melakukan evakuasi mandiri apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam.

“Di mana objek dengan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat, terutama warga yang berdiam di lereng-lereng, bantaran sungai atau dataran rendah di wilayah masing-masing,” imbau Ambrosius.

Baca Juga: Pekan Silaturahmi Nasional V KBLS: Masjid Senilai Rp6 M Siap Diresmikan dan Jadi Ikon Baru di Pulau Solor

Selain itu, ia juga meminta kepala pelaksana BPBD kabupaten/kota se-NTT untuk menetapkan titik evakuasi serta memastikan jalur evakuası diketahui dan dapat dilalui oleh warga menuju titik evakuasi, serta melaporkan perkembangan situasi ke BPBD Provinsi NTT melalui Pusdalops PB Provinsi NTT.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler