Tersiram Abu Vulkanik Gunung Lewotobi, Tanaman Pertanian di Solor Kian Keriput dan Mengering

19 Januari 2024, 12:53 WIB
Kondisi jagung di kebun Yosep Ola Hayon. /Eman Niron/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Siraman abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang terus melanda wilayah Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, semakin mencemaskan warga. Berbagai jenis tanaman pertanian di wilayah tersebut mendadak keriput dan mengering.

Kondisi tersebut nyata terlihat pada tanaman jagung dan padi serta tanaman hortikultura serta tanaman perkebunan lainnya.

Adalah Yosep Ola Hayon (60) dan Katarina Peniina Keban (59) saat ditemui FLORESTERKINI.com di kebunnya pada kawasan bedeng di Lingkungan Augelerang, Jumat, 19 Januari 2024 pukul 07.30 WITA, mengaku kaget dengan perubahan pada tanaman jagung mereka itu.

Baca Juga: Soal Tarif Parkir di RSUD TC Hillers Maumere, Warga Sikka: Ini Berat

Sembari memperlihatkan tanaman jagung mereka yang telah mengering pada komponen daun, pasutri tersebut melitanikan kecemasan mereka  akan potensi gagal panen bila tanaman mereka terus ‘bermandikan’ abu vulkanik yang rutin tersemburkan dari Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Sebelum Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi, tanaman jagung kami ini tumbuh segar. Namun semenjak tanggal 10 Januari 2024 kemarin, ketika datang ke kebun, kami kaget kalau tanaman jagung kami ini mulai berubah warna dari hijau segar, menjadi kuning dan mengering,” tutur Ola Hayon dan istrinya, Nina Keban.

Menyinggung soal upaya penyulangan maupun tanam baru, kedua pasutri petani itu langsung terdiam. Apa pasal?

Baca Juga: Banyak Kesibukan, Ini Cara Ardhito Pramono Atur Work-Life Balance, Mau Coba Juga?

“Kami sudah tidak memiliki stok benih,” ujar keduanya seraya mengharapkan petugas Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur bisa meneliti kondisi tanaman jagung mereka, apakah dengan kondisi tersebut masih ada harapan tumbuh dan berkembang serta menghasilkan.

Kondisi serupa pun terlihat pada hamparan pertanian di area Lapak U’ak, Be’epet, Riangsunge, dan sejumlah titik lainnya di Kelurahan Ritaebang.

Kondisi tanaman jagung di hamparan pertanian Lapak U'ak.// Eman Niron/FLORESTERKINI.com

Pada fisik tanaman jagung yang rata-rata telah berdaun tujuh dengan tinggi berkisar 25 cm-30 cm terlihat menguning-mengering. Di setiap celah batang daun, tampak timbunan abu vulkanik yang melekat keras.

Tak cuma pada tanaman jagung, hal serupa pun teramati pada tanaman padi dan tanaman hortikultura.

Baca Juga: Hati-hati! Pinjol Ilegal Bisa Bikin Hidup Makin Sengsara, 'Kami' Menyebutnya Rentenir Online

Lekatan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki, kian melayukan dan mengeroposkan titik tumbuh, daun, dan buah dari tanaman-tanaman tersebut.

Warga di kelurahan yang sedang dipimpin Lurah Hieronimus Beda Niron itu pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Flores Timur segera melakukan intervensi terhadap dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang dialami mereka saat ini.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler