Siswa di Sikka Hanya Mengandalkan Pelita Saat Belajar pada Malam Hari, Warga Minta Perhatian Pemerintah

23 Januari 2024, 08:08 WIB
Nona Imel, siswa SDI Woloau sedang belajar menggunakan penerangan lampu pelita. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Gelapnya malam dan redupnya lampu pelita menjadi sahabat bagi anak-anak di Dega Kewo saat belajar di malam hari. Kampung kecil yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Mego itu boleh dibilang masih terisolir. Jaraknya dari Kota Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, sekira 40 kilometer.

Dikatakan masih terisolir tentu didasari oleh beberapa sebab. Bukan hanya tidak dialiri jaringan listrik PLN, akses jalan menuju wilayah itu pun masih rusak, plus ketidaktersediaan jaringan telepon.

Listrik yang tak kunjung masuk ke Dega Kewo membuat dusun yang dihuni sekitar 400-an lebih jiwa dengan 49 Kepala Keluarga (KK) itu seolah-olah menjadi kampung yang sangat terisolir.

Baca Juga: 21 Kabupaten di NTT Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Simak Daftar Wilayah Terdampak di Sini

Nona Imel, salah satu siswa SDI Woloau di Kampung Dega Kewo, mengaku sudah bosan belajar di waktu malam hanya dengan menggunakan lampu pelita.

“Saya belajar pakai lampu pelita sejak dari Taman Kanak - Kanak (TK), dan sampai sekarang sudah SD Kelas VI masih tetap pakai pelita,” ujar Imel kepada FLORESTERKINI.com Senin, 22 Januari 2024.

Mama Margaretha Nduru, warga Dega Kewo saat memberikan keterangan kepada awak media.// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

Margaretha Nduru, seorang warga Dega Kewo, mengaku bahwa ketiadaan jaringan listrik di wilayahnya membuat para siswa sangat sulit jika belajar di waktu malam.

Menurutnya, kampung itu belum dialiri listrik sejak dahulu kala. Ia pun berharap, pemerintah daerah melalui PLN dapat memperhatikan keadaan mereka.

Baca Juga: Desa Ilepadung Lewolema Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Warga Hancur

“Sudah dari dulu sampai sekarang kami ini belum dapat listrik, apalagi jaringan telepon. Jadi kami hanya bisa berharap kepada pemerintah semoga bisa perhatikan kami supaya anak-anak kami juga bisa belajar malam,” ungkap Margaretha.

Margaretha menambahkan, yang paling dibutuhkan saat ini oleh warga Dega Kewo adalah listrik. Karenanya, sekali lagi ia berharap agar pemerintah secepatnya bisa bekerja sama dengan pihak PLN, untuk dapat membantu pengadaan jaringan listrik sekaligus jaringan telepon bagi kampung halamannya itu.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler