Dua Pelaku Pengeroyokan Guru Dolu di Lembata Ditetapkan sebagai Tersangka

20 Maret 2024, 09:17 WIB
Ilustrasi pengeroyokan terhadap Guru Dolu di Lembata. /ANTARA

FLORESTERKINI.com – Beberapa pekan terakhir, wajah dunia pendidikan serta publik Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan secara berkeroyok (pengeroyokan) terhadap Guru Dolu (38), seorang staf pengajar di SMA Negeri 1 Nubatukan.

Kasus pengeroyokan itu dilakukan di sekolah tempat Guru Dolu mengajar oleh dua orang warga, yakni MRS (21) dan MD (47). Kedua pelaku diketahui merupakan ayah dan anak.

Atas kejadian tersebut, penyidik Polres Lembata giat melakukan pengembangan kasus, mulai dari tahap penyelidikan hingga penyidikan, kemudian menetapkan MRS dan MD sebagai tersangka.

Baca Juga: Polda NTT: Konvoi Kemenangan Pasca Penetapan Hasil Pemilu 2024 Wajib Kantongi Izin Kepolisian

Kronologi Kejadian

Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Senin, 19 Februari 2024 sekitar ukul 10.00 WITA yang bertempat di ruang kelas XI C4 hingga halaman sekolah SMA Negeri 1 Nubatukan.

Korban Guru Dolu yang saat itu mengajar mata pelajaran Matematika, menasehati salah seorang muridnya yang berinisial PAN karena tidak membuat catatan yang ditugaskan.

Baca Juga: 95 Gereja di Kota Kupang Jadi Target dan Prioritas Pengamanan Menjelang hingga Saat Hari Raya Paskah 2024

Akan tetapi, PAN menunjukkan sikap yang kurang baik. Atas reaksi PAN yang sepertinya tidak mau ditegur, Guru Dolu kemudian menepuk bahu kiri PAN sebanyak satu kali. Guru Dolu juga menasehati muridnya itu untuk bersikap lebih sopan kepada guru dan orang tua.

Guru Dolu juga menegur PAN karena menuliskan nama pada baju miliknya sendiri di bagian pundak. Tidak terima dengan teguran Guru Dolu, PAN menangis dan keluar dari kelas tanpa izin.

Berkisar 20 menit kemudian, PAN kembali masuk ke dalam kelas. Akan tetapi kembalinya PAN ke dalam kelas tidak sendirian. Dia datang bersama ayahnya berinisial MD dan kakaknya MRS.

Baca Juga: Detik-detik Bidan Puskesmas Ritaebang Tolong Pasien Melahirkan di Atas Kapal, Sempat Cemas Karena Hal Ini

Setelah berada di dalam kelas, MD menanyakan kepada Guru Dolu dengan kata-kata, ”Pak guru kah?” sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman.

Guru Dolu yang tidak merasa curiga pun mengulurkan tangan untuk membalas salaman tersebut. Akan tetapi, MD langsung meremas dan memelintir tangan Guru Dolu.

Pada waktu bersamaan, MRS naik ke atas meja dan langsung menendang dada Guru Dolu sebanyak satu kali dengan kaki kanannya. Tendangan itu mengakibatkan Guru Dolu terhempas ke kebelakang.

Baca Juga: Jalan Dana Inpres TA 2023 di Solor Rusak Sesaat Rampung, Kontraktor Pelaksana Langsung Kebutkan Perbaikan

Merasa sakit, Guru Dolu menghindar dan berlari hendak ke luar ruangan. Namun MRS mengejar dan memukul punggung Guru Dolu sebanyak dua kali menggunakan tangan kanan dan terus mengejar Guru Dolu hingga di halaman sekolah.

Setelah tiba di halaman sekolah, giliran MD yang memukul punggung Guru Dolu sebanyak satu kali dengan. Sementara MRS yang sedang berlari mengejar, datang dan memukul dada Guru Dolu sebanyak dua kali.

Selang beberapa saat kemudian, peristiwa pengeroyokan itu berhasil dilerai oleh para guru dan siswa yang mendengar adanya keributan di halaman sekolah.

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia vs Vietnam, STY Tak Bertolak dari Hasil Piala Asia 2023

Terhadap kejadian tersebut, penyidik Polres Lembata setelah mendapatkan laporan, langsung melakukan pemeriksaan kesehatan berupa Visum et Refertum di RSUD Lewoleba terhadap guru yang menjadi korban pengeroyokan.

Penyidik lalu melakukan pengembangan kasus yang meliputi olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) guna melengkapi alat bukti.

Dalam tahapan itu, penyidik juga memeriksa sejumlah saksi, antara lain satu orang guru berinisial MAR dan dua orang siswa yakni JFK dan AK.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler