Hal lain disampaikan oleh Ketua Lembaga Adat Desa Nawokote, Bapak Dare Wolor; terkait hujan kali ini bukan terjadi di bulan Januari, tapi di bulan September.
“Ini baru bulan sepuluh, bulan satu dua sudah di ambang pintu, maka yang perlu kita sikapi, bahwa batu kayu kami bisa potong sendiri, tapi yang lainnya, kami pasti minta uluran tangan pemerintah,” katanya.
Bapak Dare menyampaikan secara jujur bahwa kondisi banjir dan longsor ini belum masuk sesungguhnya pada musim hujan, maka perlu antisipasi lebih awal.
Baca Juga: Bupati Flores Timur Gratiskan Rapid Antigen Jelang Ujian Seleksi CPNS dan PPPK
Lebih lanjut, tokoh adat dan tuan tanah dari suku Puka, Bapak Tobias Lewotobi Puka juga ikut memberikan suara.
Tobias atau biasa disapa Jack, menegaskan bahwa masyarakat siap untuk menjalani puasa selama tiga hari berturut-turut.
“Puasa pertama dihitung mulai dari hari Rabu 8 September sampai 10 September. Ada 9 titik bencana, jangan ada masyarakat yang masuk ke sana. Daerah yang dilarang, maka kita perlu mengikuti dengan baik dan benar,” kata Jack.
Jack menambahkan bahwa untuk aktivitas naik gunung ditutup sambil menunggu informasi lanjutan dari pihak setempat.