Pengurus Gereja, Ketua Stasi Bapak Ferdy Tobi juga menyampaikan beberapa pendapat penting terkait kondisi saat ini.
“Jangan ambil material yang ada di sekitar bencana atau di bawah kaki Gunung Lewotobi. Jadi, stop sudah. Generasi muda sudah mulai buka mata dan melihat gejala dan gejolak yang kita hadapi,” tegas Ferdy.
Sebagai informasi, upacara adat dilakukan sebagai langkah awal meminta maaf kepada Lera Wulan Tana Ekan sebagai simbol Tuhan Langit dan Bumi juga kepada Para Leluhur.
Tidak hanya itu, upacara adat ini dimaksudkan untuk memperbaiki dosa dan salah sambil memulai lagi perubahan dan perbaikan ke depannya.***