FLORES TERKINI - Air merupakan bagian penting untuk kehidupan, sebab sebagian besar tubuh kita terdiri dari air.
Tanpa air manusia akan mengalami dehidrasi dan lebih cepat mati dibandingkan tanpa makanan.
Air juga berfungsi untuk mentransportasi mineral, vitamin, protein, dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh.
Keseimbangan suhu tubuh akan sangat tergantung pada air, karena air merupakan pelumas jaringan tubuh sekaligus bantalan sendi-sendi, tulang, dan otot.
Mengonsumsi air secara cukup dapat meningkatkan fungsi hormon, memperbaiki kemampuan hati untuk memecah dan melepas lemak, serta mengurangi rasa lapar.
Sebaliknya, kurang air dapat menyebabkan konstipasi, infeksi saluran urin, terbentuknya batu ginjal, kelelahan, dan masalah-masalah seputar kulit, rambut, dan kuku.
Olehnya setiap manusia sangat membutuhkan air minum dalam menjalani roda kehidupan ini.
Namun kali ini berbeda dengan apa yang dirasakan oleh sebagian warga Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Beberapa pekan ini warga selalu mengeluh tentang semakin sulitnya mendapatkan pasokan air PDAM.
Diketahui bahwa sejak bulan Oktober 2021, kran di rumah pelanggan PDAM, jarang mengeluarkan air.
Pihak PDAM Kabupaten Flores Timur pun mengakui kenyataan itu dan memberikan penjelasan terkait berkurangnya stok air hingga tidak terdistribusikan ke pelanggan PDAM.
Direktur PDAM Kabupaten Flores Timur, Fransiskus M. Carvalo, mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah jebolnya pompa utama semenjak bulan September 2021 yang lalu.
Baca Juga: Sinopsis Gopi Jumat 4 Februari 2022: Ulang Tahun Kinjal, Ide Hadiah Diperdebatkan Keluarga Gopi
Metty Carvalo menjelaskan bahwa dampak dari daya listrik yang tidak stabil sehingga menyebabkan pompa utama tersebut menjadi jebol.
"Pengaruh daya listrik yang tidak stabil menyebabkan pompa utama kita di sumber Bama, jebol. Kerusakan tersebut terjadi pada motornya," ujar Metty Carvalo.
Pihak PDAM Larantuka pun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir persoalan itu dengan menurunkan tim teknis ke lokasi, namun masih saja menemui kendala.
"Tim teknis kami telah berusaha menormalkannya dengan teknik lilitan. Namun di saat menyelesaikan persoalan itu, persoalan baru muncul yakni sil pada penggerak itu hancur," jelas Direktur PDAM Flotim.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa untuk mengatasi persoalan teknis tersebut, pihak PDAM lantas melakukan pemesanan material tersebut namun hingga kini belum juga kunjung tiba.
"Kami lantas lakukan pemesanan, namun hingga saat ini material tersebut belum tiba," sambung Metty Carvalo.
Metty Carvalo menambahkan, sebenarnya kondisi tersebut bisa dibantu dengan sumber air gravitasi namun terkendala dengan intensitas hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan air tersebut sudah terkontaminasi dengan banjir.
"Seharusnya kondisi ini bisa di-backup dengan sumber air gravitasi. Namun sejak intensitas hujan meningkat, sumber air gravitasi kita terkontaminasi banjir, sehingga kami hentikan pasokan air dari sumber air gravitasi itu," imbuhnya.
Oleh karena itu distribusi ke sejumlah wilayah saat ini masih terkendala dan sangat bergantung pada aktivitas pompa yang mengalami kerusakan itu.
Lanjut Metty Carvalo, dampak dari kerusakan pompa utama serta terkontaminasinya banjir pada sumber air gravitasi itu menyebabkan mandeknya distribusi air pada Pipa 4 dan Pipa 10.
Dia menjelaskan Pipa 4 menjangkau layanan bagi warga Kota Baru Atas dan Pipa 10 merupakan pipa distribusi yang melayani area Postoh dan beberapa wilayah setelahnya.
“Bila kondisi air gravitasinya normal, maka kami akan injeksikan ke Pipa 10, sambil menanti pernormalan kerusakan komponen pada pompa utama itu,” pungkasnya.***