SMA Swasta se-Kabupaten Ende Pasang Target Kembangkan Pendidikan Vokasi Mulai Tahun Ajaran 2022-2023

- 13 Februari 2022, 07:56 WIB
Pater Stefanus Sabon Aran, SVD memimpin Rapat FKKS di Ndao, 28 Januari 2022.
Pater Stefanus Sabon Aran, SVD memimpin Rapat FKKS di Ndao, 28 Januari 2022. //Flores Terkini Pikiran Rakyat

FLORES TERKINI – Untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Ende, diperlukan revitalisasi pendidikan yang berarti dan tepat sasar.

Maka dari itu, Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMA Swasta (FKKS) dan Yayasan pengelola SMA Swasta se-Kabupaten Ende menemukan konsensus bersama lewat rapat.

Dalam rapat di SMAK Frateran Ndao, 28 Januari 2022 lahir keinginan untuk melakukan revitalisasi pendidikan sambil membidik pendidikan vokasi untuk diterapkan di SMA.

Baca Juga: Rindu Terobati, Warga Lamawohong Sambut “Air Minum Masuk Kampung” dengan Ritus Adat

Ini menjadi salah satu cara menghapus stigma dunia usaha bahwa pendidikan vokasi hanya ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Ketua FKKS SMA Swasta Kabupaten Ende, P. Stefanus Sabon Aran, SVD mengatakan, mulai Tahun Ajaran Baru 2022/2023, semua SMA Swasta perlu mengembangkan vokasi akademik (Vokada) sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan daya dukung yang ada di masing-masing sekolah.

Diketahui, rencana pengembangan Vokada ini, menurut Pater Stef sudah dipersiapkan sejak tahun lalu dan sudah didiskusikan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT.

Baca Juga: Link Pendaftaran Online PPDB SMAK-SMKK Syuradikara Ende Tahun Ajaran 2022-23: Plus Asrama Assyur dan Trikara

“Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sangat mendukung program pengembangan ini,” kata Pater Stef.

Lebih lanjut, Pater Stef menyampaikan soal tujuan pengembanagn Vokada yang perlu diketahui bersama.

Tujuannya untuk menyiapkan dan mengakomodir potensi peserta didik yang tidak melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan kuliah di Perguruan Tinggi.

Baca Juga: Pemberhentian Perangkat Desa di Dua Kabupaten yang Tidak Sesuai Prosedural Mendapat Sorotan Dari Ombudsman NTT

“Minimal setelah tamat SMA mereka memiliki keterampilan dasar untuk masuk dunia kerja. Selama ini banyak tamatan SMA yang karena kesulitan ekonomi tidak melanjutkan kuliah. Mereka memilih untuk kerja,” sambung kepala SMAK Syuradikara ini.

Pater Stef menegaskan, sekolah perlu membekali mereka dengan ketrampilan atau skill dasar lewat pengembangan Vokada di SMA.

“Nanti, pengembangan Vokada diserahkan kepada masing-masing sekolah untuk melaksanakan. Perbedaannya antara pendidikan akademik dan vokasi terletak hanya pada sistem pembelajaran, fungsi, dan tujuan,” jelas Pater Stef.

Baca Juga: Ratusan Warga di Kota Kupang Belum Mendapatkan Vaksinasi Covid-19, Pihak HNSI Akhirnya Angkat Bicara

Pater Stef membedakan bahwa pendidikan akademik lebih berfokus pada pengembangan literasi dan numerasi, penelitian dan inovasi.

Sedangkan, pendidikan vokasi lebih fokus pada pengembangan dan peningkatan keterampilan yang lebih spesifik.

“Program ini sejalan dengan kurikulum merdeka untuk SMA yang mulai diterapkan tahun ajaran 2022/2023 bagi sekolah yang mau melaksanakan sesuai kesiapannya. Kurikulum merdeka lebih banyak memberikan ruang bagi peserta didik untuk tugas berbasis proyek atau project base. Ini adalah keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan peserta didik saat dia keluar. Dia harus bisa bekerja dan menghasilkan suatu hasil karya,” jelasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pembuatan Paspor Secara Daring Sudah Ada di NTT, Berikut Lokasi dan Tempatnya

Ketika ditemui, Sabtu 12 Februari 2022, Pater Stef menjelaskan, pendidikan akademik bisa dilaksanakan pagi hari sesuai dengan roster pembelajaran tatap muka.

Sementara itu, pendidikan vokasi bisa dilaksanakan sore hari yang diintegrasikan dengan kegiatan ekstrakurikuler dan dinamakan kegiatan ekstrakurikuler pengembangan keterampilan.

“Kalau pendidikan vokasi akademik ini dilaksanakan dengan baik dan teratur maka peserta didik tamatan SMA selain mendapat ijazah tetapi juga sertifikat kompetensi yang nantinya dapat menjadi penunjang di dunia kerja,” katanya sambil berharap.

Baca Juga: Beri Penghargaan kepada 10 Personel di Akhir Masa Tugas, Ini Pesan Penting Kapolres Sikka

Sebagai Ketua FKKS Kabupaten Ende, P. Stefanus Sabon Aran, SVD berharap para calon peserta didik baru dan orang tua bisa membuat pilihan untuk sekolahkan anak-anaknya di SMA.

“Adanya program ini diharapkan tidak hanya memudahkan generasi muda mencari pekerjaan tetapi juga menginisiasi para anak muda untuk menghadirkan lapangan kerja baru,” tutup Pater Stef.***

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah